Pada praktik budidaya bawang merah, pemilihan bibit oleh petani tidak selalu berdasarkan faktor ilmiah atau rekomendasi dari pihak-pihak berwenang. Banyak petani yang memilih varietas bibit berdasarkan pengalaman pribadi, kebiasaan, atau informasi dari sesama petani sehingga seringkali hasilnya kurang memuaskan. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan keunggulan dan kelemahan bibit bawang merah varietas lokal dan impor, serta sikap petani dalam penggunaannya. Studi dilakukan di Desa Mampu, Kecamatan Anggeraja, Kabupaten Enrekang, pada September 2023 hingga Februari 2024, dengan sampel 59 petani menggunakan teknik cluster random sampling. Analisis data menggunakan tabel distribusi frekuensi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bibit lokal unggul dalam aspek tepat waktu, jumlah, lokasi, jenis, mutu, dan harga, namun lemah dalam risiko produksi, ketahanan hama, produktivitas, dan harga benih. Sebaliknya, bibit impor unggul dalam kesesuaian agrosistem, kemudahan penggunaan, daya simpan, produktivitas, dan harga jual, namun lemah pada setiap atribut lainnya. Sikap petani terhadap penggunaan bibit lokal sangat tinggi, baik dari komponen kognitif, afektif, maupun konatif, sedangkan sikap terhadap bibit impor sangat rendah di semua komponen tersebut.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2024