<![CDATA[Learning to do (berupa tindakan atau aksi, untuk memunculkan ide yang berkaitan dengan saintek) sebagai salah satu cara menyukseskan pendidikan abad ke-21 mementingkan pengalaman yang berharga dalam pembelajaran, artinya pengetahuan yang diperoleh berasal dari proses mengkonstruksi secara mandiri dengan menggunakan keterampilan-keterampilan yang dimiliki. Oleh karena itu, keterampilan menjadi hal yang harus dimiliki saat ini, termasuk keterampilan proses sains. Fakta di lapangan hasil Program Penilaian Siswa Internasional (PISA) tahun 2022, skor literasi sains siswa Indonesia di bawah rata-rata Organisation for Economic Cooperation and Development (OECD), yang menunjukkan bahwa hasil belajar sains siswa di Indonesia masih rendah, termasuk dalam keterampilan proses sains. Perolehan skor untuk literasi sains siswa Indonesia berada pada peringkat 67 dari 81 partisipan (Kemendikbudristek, 2023). Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peningkatan keterampilan proses sains siswa terhadap penerapan model pembelajaran inkuiri terbimbing mdengan media PhET Simulation. Indikator keterampilan proses sains yang diteliti, yaitu merumuskan masalah, membuat hipotesis, mengidentifikasi variabel, menginterpretasi data, dan membuat kesimpulan. Metode penelitian yang digunakan adalah pre-experimental design dengan rancangan one group pretest and posttest design. Subjek penelitian adalah siswa kelas VIII-A SMP Miftahurrohman. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan tes tertulis. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan keterampilan proses sains ditunjukkan berdasarkan analisis N-Gain diperoleh skor 0,7 dengan kategori sedang. Simpulan penelitian ini adalah penerapan model inkuiri terbimbing dengan media PhET Simulation pada materi getaran dan gelombang dapat meningkatkan keterampilan proses sains siswa.]]>
Copyrights © 2024
