Demam Berdarah Dengue (DBD) menurut World Health Organization (WHO) merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus Dengue. Virus Dengue menular ke manusia melalui gigitan vector nyamuk betina yang terinfeksi, terutama dari spesies nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus. Kejadian penyakit DBD terus meningkat dan penyebaran terus meluas terutama pada negara tropis dan subtropis, seperti Indonesia. Menurut data Dinas Kesehatan Kabupaten Majene Tahun 2020 sebanyak 57 kasus, tahun 2021 turun 16 kasus, dan tahun 2022 meningkat menjadi 62 kasus. Tahun 2023 kasus tertinggi terjadi di Kecamatan Banggae Timur sebanyak 85 kasus kasus, KecamatanPamboang 10 kasus, Kecamatan Malunda 5 kasus, dan KecamatanSendana 2 kasus. Jadi, total kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) pada tahun 2023 di Kabupaten Majene sebanyak 202 kasus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kejadian DBD dari aspek orang dengan pendekatan analisis spasial menggunakan sistem informasi geografi (SIG). Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan system informasi geografi (SIG). Penelitian ini terdiri dari 91 sampel yang diambil dengan teknik total sampling. Analisis data dilakukan dengan analisis spasial. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa lingkungan yang termasuk dalam kategori sangat tinggi adalah Lingkungan Lembang. Lingkungan kategori tinggi adalahLingkungan Lembang Dhua, sedangkan kategori sedang adalah Lingkungan Leppe, dan kategori rendah adalah Lingkungan Leppe Barat. Dapat disimpulkan Lingkungan dengan kejadian DBD tinggi selama satu tahun yaitu Lingkungan Lembang sedangkan Lingkungan dengan kejadian DBD rendah selama satu tahun yaitu Lingkungan Leppe.
Copyrights © 2024