Bawang merah (Allium ascalonicum L.) merupakan komoditas sayuran yang memiliki banyak manfaat dalam bidang pangan dan pengobatan. Untuk memaksimalkan pemanfaatan bawang merah sebagai tanaman obat, digunakan bahan berupa kalus yang diperoleh melalui teknik kultur jaringan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi sukrosa terhadap pertumbuhan kalus, kandungan senyawa metabolit sekunder, dan aktivitas antioksidan bawang merah. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan perlakuan konsentrasi sukrosa, yaitu 0, 15, 30, 45, dan 60 g/L dalam media Murashige Skoog (MS) yang ditambahkan zat pengatur tumbuh (ZPT) pikloram 5 mg/L + kinetin 3 mg/L. Setiap perlakuan diulang lima kali sehingga total percobaan sebanyak 25 unit. Pengujian meliputi induksi kalus, uji fitokimia (alkaloid, fenolik, flavonoid, saponin, steroid-triterpenoid), dan uji aktivitas antioksidan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan sukrosa 30 g/L memberikan hasil terbaik dalam menginduksi kalus, dengan rata-rata waktu tumbuh kalus 33,6 hari, tekstur kalus remah-kompak, warna kalus kuning, dan berat rata-rata kalus 0,583 ± 0,278 g. Kandungan metabolit sekunder meliputi alkaloid, fenolik, flavonoid, dan saponin. Aktivitas antioksidan mencapai 17,691 ppm, yang termasuk dalam kategori antioksidan sangat kuat.
Copyrights © 2024