Abstrak. Panghegar berada dekat dengan infrastruktur kereta cepat jalur Jakarta-Bandung dengan jarak sekitar ± 80 m. Infrastruktur dari kereta cepat tersebut merupakan obyek vital nasional yang menyangkut hajat hidup orang banyak, kepentingan negara dan sumber pendapatan negara yang bersifat strategis. Oleh karena itu dari infrastruktur Kereta Cepat Jalur Jakarta-Bandung tersebut harus dijaga kondisinya dari adanya gangguan dari luar termasuk aktivitas penambangan yang berada dekat dengan jalur kereta tersebut. Untuk menjaga kondisi objek vital nasional Kereta Cepat Jakarta-Bandung, perlu dilakukan kajian akibat dampak negatif peledakan (flyrock). Sehingga dari penelitian ini ditujukan untuk mengetahui jarak lemparan terjauh, geometri yang berpengaruh terhadap lemparan flyrock dan prediksi lemparan flyrock dari peledakan yang dilakukan. Untuk mengetahui hasil tersebut digunakan pendekatan dengan analisis regresi dan korelasi serta menggunakan beberapa prediksi empiris. Dari penelitian ini dapat dilihat bahwa parameter yang paling berpengaruh terhadap jarak lemparan flyrock yaitu powder factor dengan nilai koefisien korelasi sebesar 0,943 dan stemming dengan nilai koefisien korelasi sebesar -0,9. Prediksi empiris yang dapat digunakan pada CV Panghegar yaitu oleh Shakeri, 2022 dengan hasil standar deviasi 5,57 mendekati hasil lemparan aktual flyrock. Dengan demikian dampak negatif kegiatan peledakan (flyrock) tidak berpengaruh atau menganggu infrastruktur jalur kereta cepat. Abstract. CV Panghegar is located approximately ±80 meters from the Jakarta-Bandung High-Speed Train Line, a vital national infrastructure critical to public welfare, state interests, and revenue. To ensure the safety of this infrastructure from potential impacts of nearby mining activities, particularly blasting, a study was conducted to assess the maximum flyrock throw distance, geometric factors influencing flyrock behavior, and predictive methods for flyrock throws. The study utilized regression and correlation analysis, revealing that powder factor (correlation coefficient 0.943) and stemming (correlation coefficient -0.9) are the most influential parameters affecting flyrock throw distance. Among various empirical models, the Shakeri (2022) method was identified as the most accurate for application in CV Panghegar, with a standard deviation of 5.57 closely matching observed flyrock data. The results confirm that the negative impacts of blasting activities, specifically flyrock, do not pose a threat to or interfere with the Jakarta-Bandung High-Speed Train Line infrastructure, thereby ensuring its safety and operational stability.
Copyrights © 2024