Biokonversi sampah organik melalui budidaya maggot diyakini mampu mengurangi timbulan limbah padat organik serta mendukung terciptanya sirkular ekonomi berbasis masyarakat. Budidaya tersebut umumnya terfokus pada hasil berupa jumlah maggot yang dihasilkan, tetapi belum dilengkapi informasi ilmiah mengenai nutrisi dan potensinya sebagai pakan, khususnya maggot yang dikeringkan. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengkaji nutrisi maggot kering dan potensinya sebagai pakan. Penelitian ini juga mengkaji potensi produk samping yaitu kasgot sebagai pupuk organik. Penelitian ini bersifat eksperimental dengan variasi jenis sampah organik dan periode budidaya maggot. Proses pengeringan maggot dilakukan dalam beberapa tahapan yaitu pemisahan dari media, pembersihan menggunakan air panas, serta pengeringan menggunakan oven dan sangrai. Pengujian nutrisi maggot kering dilakukan setiap 7 (tujuh) hari dengan parameter yang meliputi kadar air, abu, serat kasar, lemak kasar, dan protein. Pengujian karakteristik kasgot dilakukan pada periode yang sama. Hasil penelitian menunjukkan bahwa seluruh variasi maggot kering berpotensi dimanfaatkan sebagai pakan ikan Ikan Mas dan Lele Dumbo dengan kadar air, abu, serat kasar, protein, dan lemak kasar masing-masing adalah 2,14-2,80%; 4,72-6,03%; 2,17-2,84%; 37,23-38,50%; dan 15,42-16,14%. Sementara itu, kasgot memiliki karakteristik mendekati pupuk organik, khususnya dari campuran sampah organik dapur dan sisa sayuran dengan periode budidaya maggot selama 14 hari.
Copyrights © 2024