Hipertensi pada pekerja pertanian di Indonesia menempati urutan ke-3 teratas berdasarkan Riskesdas, 2018. Tingginya angka tersebut, dipengaruhi oleh banyak faktor, termasuk tingkat aktivitas fisik. Stigma mengenai tingginya aktivitas fisik pada pekerja pertanian sejatinya hanyalah aktivitas kerja, namun tidak untuk aktivitas lainnya, terlebih pekerja wanita yang memiliki peran ganda sehingga tidak ada waktu untuk berolahraga secara rutin. Padahal aktivitas olahraga dapat mengontrol tekanan darah pada penderita hipertensi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis ada tidaknya hubungan antara tingkat aktivitas fisik dengan tekanan darah pada buruh tani wanita hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Mumbulsari Jember. Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan desain cross-sectional. Sampel penelitian adalah buruh tani wanita hipertensi primer yang tinggal dan pernah melakukan kunjungan di wilayah kerja Puskesmas Mumbulsari Jember. Teknik pengambilan sampel yang digunakan yaitu total sampling sebanyak 42 sampel. Data diambil melalui wawancara kuesioner aktivitas fisik Baecke dan juga pengukuran tekanan darah menggunakan sphygmomanometer digital. Periode sampel yang diteliti adalah buruh tani wanita hipertensi yang melakukan kunjungan ke Posbindu PTM Puskesmas Mumbulsari Jember selama bulan November 2022. Data diolah menggunakan uji statistik regresi linear berganda dengan terlebih dahulu dilakukan uji asumsi klasik. Hasil uji statistik didapatkan p-value sebesar 0,01 (p<0,05) yang menunjukkan terdapat korelasi signifikan dengan arah negatif antara aktivitas olahraga dengan tekanan darah sistolik pada buruh tani wanita hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Mumbulsari Jember.
Copyrights © 2024