Pengembangan dan pengelolaan agro-ekowisata mangrove pada kawasan pantai timur Sumatera Utara perlu mendapatkan perhatian serius, karena output pengelolaan yang diharapkan tidak hanya pada penguatan aspek ekonomi, tetapi juga harus memperhatikan aspek ekologi dan sosial. Hal tersebut sesuai definisi The International Ecotourism Society (2005) yang menyatakan bahwa ekowisata adalah kegiatan wisata yang bertanggung jawab ke daerah-daerah alami dengan menjaga kelestarian lingkungan alam dan meningkatkan kesejahteraan penduduk setempat. hasil identifikasi isu pengembangan model, ada empat isu potensi permasalahan pokok, yaitu adanya potensi dampak terhadap fungsi konservasi hutan mangrove pantai timur Sumatera Utara berupa pencemaran; adanya pengelolaan belum optimal, sehingga tingkat pelayanan jasa wisata rendah; kemampuan sumberdaya manusia pengelola belum memadai; dan manajemen pemasaran belum optimal. Model yang dikembangkan bertujuan untuk melihat peningkatan pendapatan (manfaat ekonomi) dan jumlah pengunjung dengan memperhatikan kualitas lingkungan (daya dukung) serta efisiensi penggunaan lahan. Adapun tindakan pengelolaan yang dilakukan pada model pengelolaan agro-ekowisata hutan mangrove adalah pengelolaan daya dukung lingkungan, peningkatan kapasitas asimilasi, dan konsekuensi biaya-biaya yang timbul akibat tindakan pengelolaan. Indikator keberhasilan pengelolaan adalah jumlah pengunjung, pendapatan pengelola dan masyarakat. Berdasarkan tindakan pengelolaan tersebut dikembangkan 4 skenario, yaitu bussines as usual (BAU), pro lingkungan, pro pengelola, dan pro masyarakat. Hasil simulasi model selama 10 tahun menunjukkan bahwa skenario pro lingkungan merupakan pengelolaan yang paling ideal karena indikator ekologi menunjukkan tingkat keberlanjutan yang ditandai dengan tidak terlampauinya daya dukung fisik kawasan sampai akhir simulasi pada tahun 2030. Kondisi ini berdampak pada jangka waktu pengelolaan kawasan wisata lebih lama dibandingkan dengan skenario lain. Hal yang lebih penting adalah dengan kualitas lingkungan yang baik, maka biaya-biaya yang timbul akibat kerusakan lingkungan bisa ditekan.Kata Kunci : Ekologi, Ekonomi, Model, Pengunjung
Copyrights © 2024