Instalasi Farmasi adalah sarana tempat penyimpanan dan penyaluran sediaan farmasi dan alat Kesehatan. Pengelolaan obat yang tidak efisien menyebabkan tingkat ketersediaan obat menjadi berkurang, terjadi kekosongan obat, banyaknya obat yang menumpuk akibat tidak sesuainya perencanaan obat di instalasi farmasi.Tujuan dilakukan penelitian ini untuk mengevaluasi Pengelolaan Obat Program One Gate Policy Guna Menjamin Mutu dan Ketersediaan Obat di Instalasi Farmasi Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka Barat. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Pengambilan data dilakukan dengan metode wawancara mendalam terhadap satu informan kunci, 5 informan utama dan 2 informan pendukung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengelolaan obat masih kurang efektif, terlihat dari beberapa variabel input, proses, dan output yang belum optimal. Faktor-faktor seperti ketersediaan sumber daya manusia yang kurang memadai, sarana dan prasarana yang belum memadai, serta perencanaan kebutuhan obat program yang belum terpadu menjadi penyebab utama. Selain itu, sistem penyimpanan dan distribusi obat yang belum terpusat di Instalasi Farmasi Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka Barat juga menjadi kendala, menyebabkan penumpukan atau kekurangan obat program karena perencanaan masih dikelola secara terpisah oleh pengelola program. Kesimpulannya bahwa pengelolaan obat program di Instalasi Farmasi Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka Barat belum efektif dan efisien. Hal ini terlihat dari berbagai variabel. Diperlukan dukungan dari kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka Barat terkait penerapan kebijakan pengelolaan obat satu pintu yang telah diatur dalam surat keputusan kepala dinas terkait dengan perencanaan obat terpadu. Keterlibatan pengelola program, farmasi, dokter, dan perawat dalam pelayanan diharapkan dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi pengelolaan obat program tersebut.
Copyrights © 2024