Diare adalah keadaan frekuensi buang air besar lebih dari 4 kali pada bayi dan lebih dari 3 kali pada anak. Kejadian diare biasanya disebabkan oleh perilaku hidup bersih dan sehat anggota keluarga. Peningkatan kasus diare juga sering terjadi karena lingkungan yang kurang bersih. Tujuan penelitian ini adalah untuk meneliti bagaimana sanitasi lingkungan berpengaruh terhadap kejadian diare pada balita di wilayah kerja Puskesmas Naioni. Jenis penelitian dalam penelitian ini adalah observasional analitik dengan desain cross sectional studi. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 92 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan lembar observasi. Analisis data yang digunakan yaitu analisis univariat dan analisis bivariat untuk 2 melihat pengaruh kondisi sanitasi lingkungan dengan kejadian diare pada balita. Pengumpulan data dilakukan dengan kuisioner dan lembar observasi. Penelitian menemukan bahwa Penggunaan air bersih, Penggunaan Jamban, Pengelolaan Makanan, dan berpengaruh terhadap kejadian diare pada balita. (p-value=0,000 untuk ketiga faktor). Diharapkan masyarakat memutuskan rantai penularan seperti vector penyakit dengan Penggunaan air bersih, Penggunaan Jamban, Pengelolaan Makanan, dan Pengelolaan Sampah, serta pihak puskesmas juga dapat memberikan informasi – informasi kesehatan khususnya masalah diare terkait dengan kondisi sanitasi lingkungan rumah sehingga prevalensi diare menurun dan derajat kesehatan masyarakat meningkat.
Copyrights © 2025