p-Index From 2020 - 2025
7.461
P-Index
Claim Missing Document
Check
Articles

Analisis Spasial dan Pemodelan Faktor Risiko Kejadian Demam Berdarah Dengue Tahun 2016-2018 di Kota Kupang Nur Arifatus Sholihah; Pius Weraman; Jacob M. Ratu
Jurnal Kesehatan Masyarakat Indonesia Volume 15. No. 1. Tahun 2020
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1370.989 KB) | DOI: 10.26714/jkmi.15.1.2020.52-61

Abstract

Latar Belakang: Demam Berdarah Dengue adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue. Kota Kupang memiliki tingkat mobilitas penduduk yang tinggi. Pemberantasan penyakit menular membutuhkan informasi yang berbasis lokasi sehingga pola penyebaran penyakitnya dapat diketahui sebagai acuan dalam pencegahan dan pengendalian. Tujuan: untuk mengetahui model dan pola spasial faktor risiko kejadian DBD tahun 2016-2018 di wilayah pesisir dan perbukitan Kota Kupang. Metode: Jenis penelitian ini adalah observasional analitik dengan desain case control.  Sampel kasus diambil secara total sampling sebanyak 93 kasus. Analisis menggunakan uji chi square dan regresi logistik. Hasil: Faktor host yang signifikan berpengaruh pada kejadian DBD di wilayah pesisir adalah umur (0,000), jenis kelamin (0,015), pendidikan (0,064), jenis pekerjaan (0,000) dan penggunaan obat anti nyamuk (0,026), sedangkan di wilayah perbukitan adalah umur (0,001), jenis pekerjaan (0,096) dan penggunaan obat anti nyamuk (0,003). Faktor lingkungan signifikan di wilayah pesisir adalah kepadatan (0,001), kegiatan PSN (0,000), sedangkan di wilayah perbukitan   jarak pohon pisang (0,044), kelembaban (0,026) dan kegiatan PSN (0,003). Faktor risiko  berpengaruh secara simultan di wilayah pesisir adalah umur (OR:13,497), kegiatan PSN (OR:6,546), pekerjaan (OR:3,237), sedangkan di wilayah perbukitan adalah umur (OR:74,59) dan kegiatan PSN (OR:15,193). Kesimpulan: Kasus DBD di wilayah pesisir lebih tinggi dibandingkan wilayah perbukitan dan secara spasial penyebaran kasus DBD di wilayah pesisir dan wilayah perbukitan menjadi wilayah fokus evaluasi dan intervasi program.
Sosialisasi Kesehatan dalam Pencegahan Penyebaran COVID-19 di Desa Gontar Kecamatan Alas Barat Kabupaten Sumbawa Nur Arifatus Sholihah
JPKMI (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Indonesia) Vol 3, No 1: Februari (2022)
Publisher : ICSE (Institute of Computer Science and Engineering)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36596/jpkmi.v3i1.236

Abstract

Abstrak: Pandemi COVID-19 saat ini telah menarik perhatian besar dari masyarakat. Terutama bagi mereka yang kurang dalam penerimaan dan pemahaman informasi terkait COVID-19. Pemerintah telah mencanangkan rencana penanganan penyebaran COVID-19, dan untuk itu menghimbau kepada masyarakat untuk memahami penyebaran COVID-19 melalui berbagai metode pelaksanaan yang harus dilaksanakan sesuai dengan protokol kesehatan. Protokol kesehatan yang dimaksud adalah menggunakan pola hidup sehat dan perilaku hidup bersih, memakai masker untuk mengukur suhu tubuh (deteksi), menjaga jarak aman (physical distance), menghindari keramaian, mengubah kebiasaan fisik seperti berjabat tangan, dan mencuci tangan. sering dengan sabun. (Hand sanitizer), sering menyemprotkan desinfektan, memperhatikan label batuk, mengisolasi diri, namun masih ada saja masyarakat yang tidak mengerti atau bahkan mengabaikan atau acuh terhadap diri sendiri dan orang lain. Tujuan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah sosialisasi kesehatan pencegahan penyebaran COVID-19 di Desa Gontar Kecamatan Alas Barat Kabupaten Sumbawa. Metode yang digunakan dalam pengabdian masyarakat di Desa Labuhan Jambu Kecamatan Tarano Kabupaten Sumbawa ini adalah melalui ceramah pengenalan dan pembahasan materi COVID-19. Pengabdian di lakukan di Desa Labuhan Jambu, Kecamatan Tarano, Kabupaten Sumbawa pada 10 Juni 2021 dengan melibatkan seluruh pejabat dan perwakilan masyarakat. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan dan pemahaman masyarakat masih rendah terkait dengan pencegahan dalam penyebaran COVID-19 sebesar 33,3% di kategori sedang dan 26,7% di kategori kurang. Kegiatan pengabdian ini dapat membantu masyarakat untuk meningkatkan kesadaran berupa kesadaran diri untuk mencegah penyebaran COVID-19.Abstract: The current COVID-19 pandemic has attracted great attention from the public. Especially for those who are lacking in receiving and understanding information related to COVID-19. The government has launched a plan to deal with the spread of COVID-19, and for that appeals to the public to understand the spread of COVID-19 through various implementation methods that must be carried out in accordance with health protocols. The health protocol in question is using a healthy lifestyle and clean living behavior, wearing a mask to measure body temperature (detection), maintaining a safe distance (physical distance), avoiding crowds, changing physical habits such as shaking hands, and washing hands. often with soap. (Hand sanitizer), often spray disinfectant, pay attention to cough labels, isolate themselves, but there are still people who don't understand or even ignore or ignore themselves and others. The purpose of this community service activity is to disseminate health to prevent the spread of COVID-19 in Gontar Village, Alas Baru District, Sumbawa Regency. The method used in community service in Labuhan Jambu Village, Tarano District, Sumbawa Regency is through introduction lectures and discussion of COVID-19 material. The service was carried out in Labuhan Jambu Village, Tarano District, Sumbawa Regency on June 10, 2021 by involving all officials and community representatives. The results of the evaluation showed that the level of knowledge and understanding After the socialization and final evaluation (Post test), the result was that public knowledge increased, even though the community was still low regarding prevention in the spread of COVID-19 by 33.3% in the medium category and 26.7% in the medium category. not enough. This service activity can help the community to increase awareness in the form of self-awareness to prevent the spread of COVID-19.
Description of Factors Related To People With Leprosy in Mantar Village, Poto Tano District West Sumbawa Regency Galuh Permatasari; Nur Arifatus Sholihah
Pancasakti Journal Of Public Health Science And Research Vol 2 No 1 (2022): PJPHSR
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Pancasakti, Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47650/pjphsr.v1i3.333

Abstract

Salah satu permasalahan dalam pengobatan kusta adalah terjadinya reaksi kusta yang dapat menyebabkan kecacatan pada penderita kusta. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan penyakit kusta di Desa Mantar Kecamatan Pototano Kabupaten Sumbawa Barat. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian observasional dengan pendekatan deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh penderita kusta yang berdomisili di Desa Mantar Kecamatan Pototano Kabupaten Sumbawa Barat. Oleh karena itu, metode pengambilan sampel yang digunakan adalah detail sampling dengan jumlah sampel 30 orang. Data yang digunakan adalah analisis univariat dan analisis bivariat. Hasil analisis kelompok umur menunjukkan bahwa dari orang, 30 orang adalah <15 tahun yaitu 9 (36,7%), dan 21 (63,3%) adalah >15 tahun (usia produktif). Pada kategori jenis kelamin, terdapat 11 laki-laki (36,7%) dan 19 perempuan (63,3%). Kategori pendidikannya adalah mereka yang berpendidikan rendah yaitu SD-SMP. Ada petani dalam kategori bekerja sebagai petani yaitu sebamyak 30 orang (100%). Pada kategori pengetahuan, 5 orang (16,6%) memiliki pengetahuan cukup, dan 25 orang (83,4%) memiliki memiliki tingkat pengetahuan yang rendah tentang kusta. Pasien kusta terkonfirmasi pertama berusia 15 tahun ke atas, dan sebagian besar adalah perempuan. Penderita kusta memiliki risiko lebih tinggi terkena penyakit kusta karena kurangnya pengetahuan masyarakat tentang penyakit kusta yaitu 25 orang (83,3%). Diharapkan kepada petugas di Puskesmas Prtotano untuk meningkatkan kegiatan skrining dan penyuluhan kusta di masyarakat serta meningkatkan personal hygiene seperti menjaga cuci tangan.
Penyuluhan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat sebagai Upaya Pencegahan Penyakit Diare di Dusun Batu Bangka Kecamatan Moyo Hilir Kabupaten Sumbawa Iga Maliga; Rafi’ah Rafi’ah; Herni Hasifah; Nur Arifatus Sholihah
Jurnal Abdidas Vol. 3 No. 1 (2022): February, Pages 1-227
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/abdidas.v3i1.519

Abstract

Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) merupakan pendekatan untuk mengubah perilaku higienis dan saniter melalui pemberdayaan masyarakat dengan cara pemicuan. Penyelenggaraan STBM bertujuan untuk mewujudkan perilaku masyarakat yang higienis dan saniter secara mandiri dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. Kondisi tersebut berkontribusi terhadap tingginya angka kejadian diare di Indonesia. Hal ini terlihat dari angka kejadian diare nasional pada tahun 2006 sebesar 423 per seribu penduduk pada semua umur dan 16 provinsi mengalami Kejadian Luar Biasa (KLB) diare dengan Case Fatality Rate (CFR) sebesar 2.52 Pengabdian ini dilakukan dengan metode sosialisasi dan penyuluhan langsung di lapangan. Pengabdian ini melibatkan mahasiswa sebagai asisten pelaksana teknis. Pengabdian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2021 di Dusun Batu Bangka Kecamatan Moyo Hilir Kabupaten Sumbawa. Pelaksanaan kegiatan pengabdian menggunakan Metode Ceramah dan Diskusi. Pemateri memberikan materi dalam bentuk ceramah dengan bantuan leaflet yang berisi materi. Kesimpulan dalam pengabdian ini adalah mayoritas masyarakat belum sepenuhnya menjalankan STBM dengan baik. Tanggapan dan pendapat masyarakat mengenai proses penyuluhan STMB ini 100% sangat positif dan diharapkan dapat diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.
Penyuluhan Kesehatan dan Senam Hipertensi di Posyandu Keluarga Semong Kabupaten Sumbawa Nur Arifatus Sholihah; Iga Maliga; Asri Reny Handayani; Siti Sakinah
Jurnal Abdidas Vol. 3 No. 2 (2022): April, Pages 228 - 354
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/abdidas.v3i2.590

Abstract

Hipertensi atau yang lebih dikenal dengan sebutan penyakit darah tinggi adalah suatu keadaan di mana tekanan darah seseorang berada di atas batas normal atau optimal yaitu 120 mmHg untuk sistolik dan 80 mmHg untuk diastolik. Keberhasilan suatu terapi pengobatan tidak hanya ditentukan oleh diagnosis dan pemilihan obat yang tepat, tetapi juga oleh pengetahuan pasien untuk melaksanakan  terapi  tersebut. Penyuluhan kesehatan bertujuan dalam mencapai perubahan perilaku individu, keluarga, dan masyarakat dalam membina dan memelihara perilaku sehat dan lingkungan sehat, serta berperan aktif dalam upaya mewujudkan derajat kesehatan yang optimal. Tujuan kegiatan penyuluhan kepada masyarakat ini adalah mengetahui bagaimana peningkatan pengetahuan dan kesadaran penderita hipertensi melalui penyuluhan kesehatan dan senam hipertensi di Desa Semong Kabupaten Sumbawa. Metode pelaksanaan yang dilakukan adalah ceramah dan diskusi dengan serta melakukan observasi langsung tempat pengabdian masyarakat. Pengabdian dilakukan di Desa Semong Kabupaten Sumbawa pada tanggal 19 Maret 2022 dengan melibatkan mahasiswa program studi S1 Kesehatan Masyarakat. Jumlah masyarakat yang ikut serta dalam pengabdian sebanyak 21 orang peserta. Hasil dari pengabdian ini adalah terjadinya peningkatan  pengetahuan peserta pengabdian  dalam  pengobatan dan penanganan hipertensi. Simpulan yang didapatkan dalam pengabdian ini adalah terjadinya peningkatan pengetahuan dan kesadaran penderita hipertensi melalui penyuluhan kesehatan dan senam hipertensi di Desa Semong Kabupaten Sumbawa. Diharapkan kedepannya akan terus menjadi upaya promotif kesehatan agar semakin meningkatkan kesadaran masyarakat.
UPAYA PENCEGAHAN HIV-AIDS MELALUI PENYULUHAN KESEHATAN UNTUK MENINGKATKAN PENGETAHUAN SISWA SMK FARMASI KABUPATEN SUMBAWA Nur Arifatus Sholihah; Asri Reni Handayani; Galuh Permatasari
Midwifery Care Journal Vol 3, No 1 (2022): January 2022
Publisher : Politeknik Kesehatan Kementrian Kesehatan Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (458.248 KB) | DOI: 10.31983/micajo.v3i1.8180

Abstract

HIV-AIDS is a sexually transmitted disease whose appearance is like an iceberg phenomenon, namely the number of reported sufferers is much smaller than the actual number of sufferers. The spread of HIV-AIDS is strongly influenced by factors of education, knowledge, attitudes and behavior. The provision of information is expected to increase knowledge and can be done by providing sosializaton to the community, group or individual. This study aims to prove that HIV-AIDS counseling has an effect on the level of knowledge about HIV/AIDS. The design of this study was a pre and post test group, involving 30 students of Pharmacy Vocational School in Sumbawa Regency, which were selected using simple random sampling technique. The mean level of knowledge of students before counseling was 12.03 and after counseling was 17.97. The p-value of the t-test is 0.0001, thus it is interpreted that counseling has an effect on the level of knowledge of students about HIV/AIDS at the Pharmacy Vocational School of Sumbawa Regency. Thus, it is important to increase knowledge and understanding of how to prevent and treat HIV Aids, especially among adolescents through sosialization about HIV Aids. 
Implementasi Hak Masyarakat Terhadap Pelayanan Kesehatan di Puskesmas Labuan Badas Sumbawa Asri Reni Handayani; Nur Arifatus Sholihah
Jurnal Penelitian Inovatif Vol 2 No 2 (2022): JUPIN Agustus 2022
Publisher : CV Firmos

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54082/jupin.86

Abstract

Kesehatan sebagai hak asasi manusia sebagaimana tercantum dalam Pasal 20 dan 21 ayat (1) Undang-Undang Dasar 1945 merupakan bentuk komitmen kesehatan masyarakat secara luas melalui penyelenggaraan pembangunan kesehatan yang bermutu dan terjangkau oleh masyarakat Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisa implementasi hak masyarakat terhadap pelayanan kesehatan di Puskesmas Labuan Badas Sumbawa. Penelitian ini adalah hukum empiris yaitu pendekatan hokum sebagai norma atau aturan dan pendekatan kepada masyarakat dalam arti melihat kenyataan yang ada di masyarakat. Data primer dikumpulkan melalui wawancara kepada subyek penelitian yaitu perawat, data dianalisis menggunakan metode kualitatif. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa: 1) pelayanan kesehatan yang diberikan oleh Puskesmas terhadap masyarakat secara paripurna dan non-diskriminatif. 2) Bentuk perlindungan yang diberikan yaitu dengan memberian pelayanan kesehatan sesuai dengan peraturan perundang-undangan, standar operasional prosedur, standar pelayanan, dan kode etik.
SOCIALIZATION OF COMMUNITY RIGHTS TO HEALTH CARE SERVICES AT SERING ATAS Asri Reni Handayani; Nur Arifatus Sholihah; Ana Lestari
IJCDE (Indonesian Journal of Community Diversity and Engagement) Vol. 2 No. 2 (2021): vol. 2 No.2, 2021
Publisher : LEMBAGA PENELITIAN, PENGABDIAN PADA MASYARAKAT, PENINGKATAN AKTIVITAS INSTRUKSIONAL, PENINGKATAN DAN PENJAMINAN MUTU UNIVERSITAS ISLAM MAJAPAHIT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Achieving good health is one of the needs that must be met by every humans being. In addition to primary, secondary, and tertiary needs, the realization of health is the main key for humans to carry out all activities and ultimately fulfill the three elements of human needs. Policymakers still do not regard health as a primary need and a valuable investment in development. It's time to consider health issues an important factor and a worthwhile investment. Its implementation is based on a new paradigm commonly known as the healthy paradigm, wich health paradigm that prioritizes promotive and preventive efforts without neglecting curative and rehabilitative efforts. Therefore, every community has the right to live in a good and healthy environment. So all citizens of the Republic of Indonesia have the right to access health  care services. However, people still assume that medical services are only used if they are sick or have symptoms of illness. The purpose of this community service is to increase and develop public knowledge about the community’s right to health care services. The material was delivered using the lecture method at Dusun Sering Atas. The planned result is to increase public knowledge and awareness of the importance of the community's right to health care services. The result achieved is an increased in general understanding and awareness of the right to health care services.
Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Kejadian Demam Berdarah Dengue (DBD) Di Kelurahan Pekat Kecamatan Sumbawa Kabupaten Sumbawa Lina Safitri; Abdul Hamid; Nur Arifatus Sholihah; Siti Amanah Bentan Sakinah
Jurnal Kesehatan dan Sains Vol 5 No 1 (2021): JURNAL KESEHATAN DAN SAINS (JKS)
Publisher : LPPM STIKES Griya Husada Sumbawa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dengue Hemorrhagic Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) is a disease caused by dengue virus belonging to the Arthropod-Borne Virus. Study aims to determine the factors that influence the incidence of DHF in Pekat District, Sumbawa Regency, Sumbawa Regency. Research method is quantitative research withresearch design cross-sectional. The sample in this study were 93 respondents in Kel. Concentrated District. Sumbawa Regency Sumbawa Regency was carried out in May - June 2021. The results of the univariate analysis were obtained from the incidence of DHF who suffered from DHF as many as 22 respondents (23.7%), good knowledge as many as 54 respondents (58.1%), good PSN as many as 56 respondents ( 60.2%), the habit of hanging clothes 28 respondents (30.1%), the use of mosquito repellent as many as 47 respondents (50.5%). From the results of thetest, chi square it is known that there is no effect between knowledge and the incidence of DHF value OR count (0.367) < OR table (3.841) and p count (0.544) > p table (0.05), there is an effect between PSN and DHF incidence OR value count (9,700) > OR table (3,841) and p value (0,002) < p table (0,05), there is no influence between habit of hanging clothes with DHF incidence X² count (1,948) < X² table (3,841) and p count ( 0.163) > p table (0.05), there is an effect between the use of mosquito repellent and the incidence of DHF OR count (12.069) > OR table (3.841 ) and p count (0.001) < p table (0.05)
Analysis of Basic Environmental Health Facilities Associated with Risk Factors of Diarrhea Among Toddlers Maliga, Iga; Rafi'ah, Rafi'ah; Lestari, Ana; Hasifah, Herni; Sholihah, Nur Arifatus
KEMAS: Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol 18, No 2 (2022)
Publisher : Department of Public Health, Faculty of Sport Science, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/kemas.v18i2.35376

Abstract

Diarrheal disease in young children (toddlers) seems increasingly common in tropical countries, especially in dirty and dense urban areas. Diarrhea can last several days and cause the body to lose the fluids needed for survival. This study aimed to determine the sanitation factors that influence the incidence of diarrhea. Methods: This study used a case-control design involving 100 respondents. All respondents were divided into two groups: the case class (toddlers who had diarrhea) and the control class (toddlers who did not experience diarrhea). Results and Discussion: This showed that four sub-variables of sanitation (waste, drainage conditions, domestic wastewater management, and water source safety) had a significant relationship with the incidence of diarrhea (p-value 0.05). Domestic wastewater was the most influencing factor and securing clean water and drinking water sources, with a Nagelkerke R Square value of 0.952. There was an indication that the independent variable (sanitation) affected the dependent variable (diarrhea incidence) by 95.2%. Conclusion: The sub-variable of domestic wastewater management and the sub-variable of the safety of clean water and drinking water sources were the most affecting the incidence of diarrhea. The clean water source factor was 12 times riskier. It means children who did not get it will have 12 times the risk of getting diarrhea. Meanwhile, in the aspect of domestic wastewater management, children who did not meet the requirements for domestic wastewater have a risk of 8.13 times the incidence of diarrhea.