Permasalahan utama dalam pembelajaran IPA di tingkat sekolah dasar adalah rendahnya relevansi bahan ajar dengan konteks budaya lokal, yang berdampak pada kurang optimalnya hasil belajar siswa. Penelitian ini bertujuan mengembangkan bahan ajar berbasis tradisi Perahu Baganduang untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan (Research and Development atau R&D) dengan pendekatan model ADDIE. Penelitian ini melibatkan validator ahli materi, bahasa, dan media untuk validasi produk. Uji coba dilakukan pada siswa kelas IV SD, serta angket respon diberikan kepada guru kelas IV. Teknik pengumpulan data yangdigunakan adalah wawancara, observasi, angket, dan tes. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu uji validitas, uji praktikalitas dan uji coba terbatas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aspek materi memperoleh skor persentase 88% dengan kategori sangat valid, aspek kebahasaan memperoleh skor persentase 90% dengan kategori sangat valid, dan aspek media memperoleh skor persentase 90% dengan kategori sangat valid. Bahan ajar yang dikembangkan sangat praktis dan layak digunakan di SD, khususnya untuk IPA kelas IV Bab 6, dengan skor praktikalitas 89% (sangat praktis) dan uji coba terbatas 83% (sangat layak). Uji validitas menunjukkan distribusi normal (0,06 > 0,05), homogenitas (0,07 > 0,05), serta uji-t (1,764 > 1,664), mendukung hipotesis alternatif (Ha). Dapat disimpulkan bahwa, inovasi bahan ajar berbasis tradisi Perahu Baganduang terbukti efektif dalam meningkatkan kepuasan siswa dan memperlancar hasil belajar IPA siswa kelas IV SD. Penelitian ini berimplikasi pada peningkatan kuantitas bahan ajar dengan konteks budaya lokal.
Copyrights © 2024