Students with low academic resilience are often influenced by factors such as belief in their abilities, ability to manage academic tasks, anxiety, and completing various academic demands. Preliminary studies show that students' academic resilience tends to be low, so they need help to increase their resilience in facing academic challenges. This research aims to examine increasing academic resilience through cognitive restructuring techniques in group counseling services at SMPN 02 Silo. The research design used was qualitative with a Guidance and Counseling Action Research (PTBK) approach. The research sample consisted of 6 students selected using purposive sampling from 152 students. Data was collected using a questionnaire to measure the level of academic resilience before and after the intervention. The results showed that more than 75% of the sample experienced a significant increase in their academic resilience. These findings indicate that cognitive restructuring-based group counseling services can improve students' academic resilience. This research suggests that similar programs be implemented in other schools to test the generalizability of the findings and explore other factors that may influence students' academic resilience, such as social support and environmental influences.____________________________________________________________Siswa dengan resiliensi akademik yang rendah sering kali dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti keyakinan terhadap kemampuan diri, kemampuan mengelola tugas akademik, kecemasan, dan penyelesaian berbagai tuntutan akademik. Studi pendahuluan menunjukkan bahwa resiliensi akademik siswa cenderung rendah, sehingga mereka memerlukan bantuan untuk meningkatkan ketahanan dalam menghadapi tantangan akademik. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji peningkatan resiliensi akademik melalui teknik cognitive restructuring dalam layanan konseling kelompok di SMPN 02 Silo. Desain penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan Penelitian Tindakan Bimbingan dan Konseling (PTBK). Sampel penelitian terdiri dari 6 siswa yang dipilih menggunakan purposive sampling dari total 152 siswa. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner untuk mengukur tingkat resiliensi akademik sebelum dan setelah intervensi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lebih dari 75% sampel mengalami peningkatan yang signifikan dalam resiliensi akademik mereka. Temuan ini menunjukkan bahwa layanan konseling kelompok berbasis restrukturisasi kognitif dapat secara efektif meningkatkan ketahanan akademik siswa. Penelitian ini menyarankan agar program serupa diterapkan di sekolah-sekolah lain untuk menguji generalisasi temuan, serta untuk mengeksplorasi faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi resiliensi akademik siswa, seperti dukungan sosial dan pengaruh lingkungan.
Copyrights © 2024