Tanaman kelor (Moringa oleifera L.) merupakan pangan lokal fungsional kaya nutrisi yang dapat digunakan sebagai makanan pendamping air susu ibu (MPASI), dan menjadi upaya strategis dalam pencegahan stunting. Salah satu sasaran Sustainable Development Goals (SDGs) adalah mencegah dan memutus angka kelaparan. Sekitar 162 juta anak di seluruh dunia mengalami stunting pada masa kanak-kanak, yang merupakan salah satu hambatan paling signifikan terhadap pembangunan manusia. Studi ini bertujuan untuk untuk mengevaluasi pemanfaatan pangan lokal kelor sebagai sumber nutrisi dalam pencegahan stunting dan implementasinya sebagai sumber belajar biologi. Penelitian ini menggunakan studi literature review melalui pengumpulan data yang tersedia dari jurnal nasional dan internasional yang telah dipublikasikan secara online, termasuk Pubmed, Google Cendekia, ResearchGate, dan ScienceDirect (2016-2024). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemanfaatan pangan kelor dapat dijadikan sebagai sumber nutrisi dalam pencegahan stunting. Tanaman ini memiliki kandungan nilai gizi kalori, protein, lemak, karbohidrat, serat, vitamin B1, B2, B3, C, E, kalsium, magnesium, fosfor, kalium, tembaga, besi, dan belerang yang dibutuhkan untuk tumbuh kembang anak. Informasi mengenai nilai gizi pangan lokal kelor dapat diimplementasikan sebagai sumber belajar biologi berupa booklet, desain grafis, maupun video pembelajaran yang berisi konten edukatif. Pemanfaatan dan edukasi pangan lokal kelor penting untuk dilakukan sebagai upaya pencegahan peningkatan angka stunting di masa kini dan masa mendatang.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2024