Sari Pediatri
Vol 15, No 1 (2013)

Faktor yang Berhubungan dengan Hiperglikemia dan Luarannya pada Anak Sakit Kritis

Rosary Rosary (Departemen Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia/Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta)
Imral Chair (Departemen Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia/Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta)
Pustika Amalia (Departemen Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia/Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta)
Agus Firmansyah (Departemen Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia/Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta)
Irawan Mangunatmadja (Departemen Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia/Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta)
Mulyadi M. Djer (Departemen Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia/Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta)



Article Info

Publish Date
16 Nov 2016

Abstract

Latar belakang. Hiperglikemia pada sakit kritis berhubungan dengan luaran yang lebih buruk, seperti lama penggunaan ventilasi mekanik, dan obat vasoaktif lebih panjang, serta derajat disfungsi organ yang lebih berat.Tujuan. Mengetahui hubungan karakteristik subjek dengan hiperglikemia serta mengetahui perbedaan proporsi subjek yang mengalami hiperglikemia antara kelompok subjek yang memakai ventilasi mekanik, mendapat obat vasoaktif, serta dengan disfungsi organ berat, dibandingkan dengan kelompok subjek yang tidak.Metode. Studi analitik potong lintang dilakukan pada anak sakit kritis di Pediatric Intensive Care Unit (PICU) Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) usia 1 bulan-18 tahun, dilakukan antara Maret-Juni 2011.Hasil. Didapatkan 87 subjek penelitian, 60 di antaranya laki-laki. Hiperglikemia ditemukan pada 25/87 (28,7%) subjek dengan median kadar glukosa darah 121 (37-443) mg/dL Hiperglikemia ditemukan lebih banyak pada laki-laki, usia >1-5 tahun, gizi kurang, dan pasca-bedah, tetapi tidak ditemukan hubungan yang bermakna. Subjek yang menggunakan ventilasi mekanik dan vasoaktif memiliki proporsi lebih besar mengalami hiperglikemia dibandingkan dengan subjek yang tidak, tetapi perbedaan ini juga tidak bermakna. Enam dari 10 subjek yang memiliki skor Pediatric Logistic Organ Dysfunction (PELOD) tinggi mengalami hiperglikemia. Proporsi ini lebih besar dibandingkan subjek dengan skor PELOD rendah, yaitu 19/77 subjek (p=0,03).Kesimpulan. Proporsi subjek yang mengalami hiperglikemia lebih besar pada anak dengan disfungsi organ berat daripada disfungsi organ ringan. Karakteristik subjek tidak berhubungan dengan hiperglikemia pada sakit kritis. Tidak terbukti adanya perbedaan proporsi subjek yang mengalami hiperglikemia pada anak sakit kritis yang menggunakan ventilasi mekanik dan obat vasoaktif dibandingkan dengan kelompok subjek yang tidak.

Copyrights © 2013