Ikan lele mutiara adalah ikan salah satu strain baru yang di  dapat dari menyilangkan berbagai jenis ikan lele lainya yakni ikan lele Mesir, Paiton, Sangkuriang dan Dumbo. Nama “Mutiara” memiliki kepanjangan Mutu Tinggi Tiada Tara, nama itu mewakili dari berbagai keunggulan yang dimiliki ikan lele mutiara seperti perfoma budidaya yang relatif lengkap, terutama dalam hal pertumbuhan, efisiensi pakan, keseragaman ukuran, toleransi penyakit, lingkungan dan stres serta produktifitas yang tinggi. Kendala yang dihadapi dalam kegiatan pembenihan ikan lele adalah rendahnya frekuensi pemijahan dan pematangan gonad induk. Oleh karena itu, diperlukan terobosan baru yaitu membuatkan penelitian terhadap penetasan telur ikan lele mutiara agar lebih efesien dan lebih memaksimalkan untuk hasil akhir dari pemanenan ikan lele Mutiara.Penelitian ini adalah mempelajari Pengaruh perasan Daun Pepaya(Carica Papaya L.)sebagai media penetasan telur ikan lele mutiara(Clarias gariepinus) dengan perbandingan dosis yang berbeda di Instalasi Perikanan Budidaya (IPB) agar menambah pengetahuan, ketrampilan,membuat inovasi untuk terobosan teknologi untuk perikanan terutama pengetahuan tentang langkah-langkah kegiatan pembenihan ikan lele dengan system baru karena Senyawa-senyawa yang terkandung pada daun pepaya dijadikan sebagai senyawa untuk mengendalikan serangan mikroba yang menyerang ikan dan telur ikan.Metode penelitian yang digunakan menggunakan metode eksperimen.Analisis perhitungan dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL), dengan 4 perlakuan (kontrol, pemberian dosis A: 2,0 ml/l, B: 4,0 ml/l, C: 6,0 ml/l masing-masing 3 kali ulangan. Data dianalisis menggunakan uji F. Adapun parameter uji yang dipakai dalam penelitian ini yaitu parameter utama dan parameter penunjang. Parameter utama diantaranya yaitu fertilization Rate dan daya tetas (HR).Sedangkan parameter penunjang diantaranya adalah suhu, pH, dan oksigen terlarut (DO). Dosis terbaik pemberian perasan daun pepaya terhadap daya tetas telur dan fertilisasi telur ikan lele adalah 4 ml/l (perlakuan B) yang mampu menghasilkan HR (68,67%,) dan FR (72,67%)
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2024