Sari Pediatri
Vol 18, No 2 (2016)

Angka Kejadian dan Faktor yang Memengaruhi Potensi Interaksi Obat dengan Obat pada Pasien Leukemia Akut Anak yang Menjalani Rawat Inap

Sri Wulandah Fitriani (Fakultas Farmasi Universitas Indonesia)
Rina Mutiara (Instalasi Farmasi RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo)
Amarila Malik (Fakultas Farmasi Universitas Indonesia)
Murti Andriastuti (Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia/RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo)



Article Info

Publish Date
21 Nov 2016

Abstract

Latar belakang. Risiko terjadinya potensi interaksi obat dengan obat (PIOO) pada pasien leukemia akut akibat pemberian terapi multidrug cukup tinggi.Tujuan. Mengetahui angka kejadian dan faktor yang memengaruhi PIOO pada subjek penelitian.Metode. Penelitian dilakukan dengan metode potong lintang. Pengambilan data dilakukan secara retrospektif terhadap pasien leukemia akut pada anak yang menjalani rawat inap di RSCM pada Januari – Desember 2014. Identifikasi PIOO dilakukan menggunakan perangkat lunak Micromedex Drug Reax®.Hasil. Didapat 96 subjek yang memenuhi kriteria penelitian. Subjek berpotensi mengalami PIOO 41,6% dengan tingkat keparahan kontraindikasi (4,70%), berat (60,70%), dan sedang (34,60%). Jenis PIOO paling sering adalah deksametason dan flukonazol yang berpotensi meningkatkan paparan glukokortikoid. Terdapat perbedaan bermakna pada faktor usia (p=0,037), lama hari rawat (p=0,000), dan rerata jumlah obat (p=0,000), sedangkan komorbiditas tidak menunjukkan perbedaan (p=0,082).Kesimpulan. Angka kejadian PIOO pasien leukemia akut pada anak yang menjalani rawat inap di RSCM adalah 41,6%. Faktor usia, lama hari rawat, dan rerata jumlah obat berpengaruh signifikan terhadap kejadian PIOO dengan nilai OR 1,8 terhadap pasien berusia >7 tahun, 6,3 terhadap pasien dengan lama hari rawat >7 hari, dan 5,3 terhadap pasien dengan rerata pemberian >4 obat perhari. Sari 

Copyrights © 2016