Bandar Lampung merupakan wilayah strategis untuk dikembangkan menjadi kawasan perdagangan dan jasa, dimana arahan pola ruangnya telah dilaksanakan. Timpangnya kondisi eksisting dan ideal suatu kawasan menjadi masalah umum yang ditemukan, sehingga perlu dilakukan kajian mengenai evaluasi kesesuaian kawasan perdagangan dan jasa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesesuaian serta alternatif kawasan perdagangan dan jasa di Kota Bandar Lampung. Metode yang digunakan adalah SMCE dengan teknik weighted overlay menggunakan empat variabel, yaitu jarak dari jalan, jarak dari permukiman, lereng dan jarak dari sungai. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kesesuaian kawasan perdagangan dan jasa di Kota Bandar Lampung dari model SMCE yaitu seluas 6.040,83 Ha atau 33,89% dari total wilayah Kota Bandar Lampung. Kemudian diperoleh alternatif kawasan perdagangan dan jasa seluas 2.451,91 ha atau 13,76% di utara dan pusat Kota Bandar Lampung. Wilayah yang memenuhi kriteria antara lain dekat dengan akses jalan dan permukiman, berada pada wilayah yang datar, serta jauh dari sungai.
Copyrights © 2024