Perkembangan teknologi komputasi telah memasuki era apa yang disebut sebagai era Artificial Intelligence (AI) atau era Kecerdasan Buatan. Beberapa kelompok masyarakat menyambut baik adanya era tersebut dengan optimisme yang tinggi akan harapan dapat meningkatkan kinerja dan produktivitas secara masif; namun sebagian kelompok masyarakat memandang dengan kekhawatiran akan berbagai dampak buruk terhadap era AI tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis posisi kecerdasan buatan (AI) kaitannya dengan teori-teori kecerdasan terutama teori kecerdasan majemuk Howard Gardner, kecerdasan emosi Goleman, dan kecerdasan spiritual Danah Zonar menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Data disajikan dari pengetahuan, pengamatan, pengalaman, dan informasi-informasi lainnya berupa buku-buku, film-film dokumenter, dan media lainnya. Hasil analisis menunjukkan bahwa perkembangan AI dapat dikendalikan selama pengguna AI memiliki juga kecerdasan emosional dan spiritual sehingga dapat mengimbangi imbas buruk dari AI.
Copyrights © 2025