Dalam bermain alat musik angklung dibutuhkan kerjasama tim agar harmonisasi sebuah lagu dapat tercipta. Sehingga dibutuhkan minat belajar musik, kercerdasan musikal dan daya ingat musikal untuk mewujudkan kerjasama tim. Namun media berlajar konvensional kurang meningkatkan ketiga kemampuan tersebut sehingga dibutuhkan media belajar yang lebih menarik dan inovatif. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui tingkat perbedaan media belajar konvensional dan media belajar berbasis aplikasi Synthesia dalam belajar angklung. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen, dengan subjek penelitian siswa kelas 4 yang dibagi menjadi kelas kontrol (16 siswa) dan kelas eksperimen (16 siswa), pada pelajaran seni musik. Intrumen yang digunakan adalah rubrik penilaian yang telah divalidasi oleh dua orang ahli dalam bidang pendidikan musik. Nilai yang diperoleh diuji menggunakan Mann-Whitney. Hasil uji hipotesis tingkat daya ingat musik menunjukkan asymp. sig (2-tailed) sebesar 0,002 dan uji hipotesis tingkat kecerdasan musikal menunjukkan asymp.sig (2tailed) sebesar 0,001 serta uji hipotesis tingkat daya ingat musikal menunjukkan asymp. sig (2-tailed) sebesar 0,004. Dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan dari tingkat minat belajar musik, kecerdasan musikal dan daya ingat musikal antara kelas kontrol dan kelas ekperimen.
Copyrights © 2024