Sari Pediatri
Vol 17, No 4 (2015)

Hubungan Kadar Prokalsitonin dan Kultur Bakteri dengan Tingkat Keparahan Pneumonia pada Anak

Sri Utami Suwarto (Departemen Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran/Rumah Sakit Hasan Sadikin, Bandung)
Eddy Fadlyana (Departemen Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran/Rumah Sakit Hasan Sadikin, Bandung)
Cissy Kartasasmita (Departemen Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran/Rumah Sakit Hasan Sadikin, Bandung)



Article Info

Publish Date
26 Oct 2016

Abstract

Latar belakang. Di negara berkembang, pneumonia merupakan penyebab utama kesakitan dan kematian pada bayi dan balita. Penelitian sebelumnya menemukan prokalsitonin dapat menggambarkan keparahan pneumonia pada anak. Dilaporkan juga kultur bakteri positif lebih sering ditemukan pada pneumonia berat dengan komplikasi. Tujuan.Menentukan hubungan kadar prokalsitonin dan kultur bakteri dengan tingkat keparahan pneumonia.Metode. Penelitian potong lintang yang dilaksanakan dari bulan September 2014 hingga Januari 2015 di RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung. Dilibatkan 61 anak berusia 1 bulan hingga 5 tahun. Subjek terdiri atas 30 anak pneumonia berat dan 31 anak pneumonia. Pemeriksaan prokalsitonin dilakukan dengan Elecsys BRAHMS PCT. Kultur darah diperiksa dengan mesin BACTEC 9050, jika hasilnya positif bakteri kemudian dibiakkan dalam media agar McConkey atau agar darah. Data hasil penelitian diuji dengan Mann Whitney dan chi-square. Hasil.Nilai median PCT pneumonia berat 0,69 ng/mL dan pneumonia 0,075 ng/mL, dengan nilai p<0,001. Hasil kultur positif ditemukan 5 dari 30 pada pneumonia berat dan 10 dari 31 pada pneumonia, dengan nilai p=0,157.Kesimpulan. Keparahan pneumonia berhubungan dengan kadar prokalsitonin dan tidak berhubungan dengan hasil kultur bakteri. Sari Pediatri2015;17(4):261-6.

Copyrights © 2015