Bunga kol (Brassica oleracea var. botrytis L.) menjadi salah satu komoditas hortikultura yang dikembangkan di wilayah Kecamatan Selo. Tingginya kandungan gizi, banyaknya manfaat bagi kesehatan, tingginya permintaan pasar serta jangka waktu panen yang cukup singkat menjadikan komoditas ini dilirik oleh petani di daerah tersebut. Potensi komoditas bunga kol sebagai acuan pengembangan untuk dibudiayakan petani sangat penting untuk diketahui. Penelitian ini juga diharapkan sebagai acuan pengembangan komoditas yang dibudiayakan petani di Kecamatan Selo. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu observasi langsung pada proses tataniaga bunga kol di Pasar Sayur Cepogo dan metode wawancara secara langsung dengan reponden. Bunga kol merupakan tanaman sayuran yang cocok dikembangkan di daerah sub topis dengan ketinggian 1.000-2000mdpl. Berdasarkan hasil wawancara dengann resonden, permasalahan yang dihadapi yaitu adanya penyakit akar gada yang menyerang tanaman bunga kol. Hal ini dapat menyebabkan pernurunan produktifitas. Namun penyakit akar gada tersebut dapat dikendalikan dengan trichoderma. Terlepas dari permasalahan tersebut, permintaan kebutuhan produk bunga kol di pasar yang semakin hari semakin meningkat membuat produksi bunga kol di Indonesia juga meningkat. Produsen bunga kol tertinggi di Kabupaten Boyolali yaitu Kecamatan Selo sebanyak 20.577,2 Ton, selanjutnya Kecamatan Mojosongo sebanyak 24,5 Ton, dan terakhir Kecamatan Teras sebanyak 6,7 Ton. Seningga dari data tersebut potensi budidaya bunga kol di Kecamatan Selo Kabupaten Boyolali sangat besar.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2024