Peminat bidang perfilman saat ini kian meningkat, sehingga dari faktor tersebut terjadi pula peningkatan peminat pada pendidikan perfilman di Indonesia dari tahun ke tahun, termasuk juga pada wilayah Kabupaten Gresik yang memiliki komunitas pembuatan film. Namun, keterbatasan fasilitas untuk menunjang kebutuhan kegiatan film yang ada menyebabkan pendidikan perfilman belum memenuhi standart pada dunia perfilman. Selain itu, sebagian sekolah film di Indonesia tidak memiliki karakteristik film pada bangunannya. Maka dari itu, dengan menggunakan pendekatan Arsitektur metafora menurut Charless Jencks melalui transfer domain dari karakteristik unsur film diharapkan dapat menghasilkan desain dengan karakteristik kreatifitas film pada bangunannya. Penggunaan metode concept base, yang diawali dengan hipotesis yang kemudian dikembangkan kedalam suatu konsep desain dengan kriteria khusus. Sehingga dari hal itu rancangan selain sebagai tempat untuk pendidikan perfilman, juga dapat digunakan sebagai area post produksi, produksi, dan distribusi film.
Copyrights © 2024