Perubahan fungsi lingkungan hutan berdampak pada kondisi aset penghidupan masyarakat dan beragam strategi penghidupan masyarakat sekitar hutan. Sistem mata pencaharian didefinisikan sebagai kemampuan rumah tangga untuk memenuhi kebutuhan hidup dengan tingkat pendapatan yang memadai. Penelitian ini bertujuan untuk merumuskan strategi yang tepat untuk pengembangan sistem penghidupan berkelanjutan bagi keluarga/rumah tangga anggota Kelompok Kemitraan Konservasi di Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC). Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang mencakup analisis aset mata pencaharian, analisis Strengths Weaknesses Opportunities Threats (SWOT), dan analisis Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM). Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kelompok Tani Hutan (KTH) Palutungan Arban memiliki modal manusia, modal sosial dan modal fisik yang paling tinggi, yaitu skor modal manusia 3,45, skor modal sosial 3,76 dan skor modal fisik 3,70; sedangkan KTH Cipeuteuy Agung Lestari memiliki modal alam dengan skor 3,73 dan modal finansial 3,80. Strategi prioritas Kelompok Kemitraan Konservasi di TNGC adalah strategi diversifikasi.
Copyrights © 2024