Indonesia menduduki posisi terendah dari 79 negara peserta PISA tahun 2018. Rendahnya hasil asesmen PISA di Indonesia disebabkan oleh banyak faktor yang mempengaruhi kompetensi siswa. Kajian yang dilakukan PISA 2018 melalui angket siswa dan angket sekolah menunjukkan beberapa faktor sebagai berikut: faktor internal (misalnya: ketangguhan/daya tahan, sifat kompetitif, motivasi diri dalam belajar, dan lain sebagainya), faktor eksternal (misalnya, lingkungan belajar yang baik di sekolah atau di rumah, praktik mengajar yang dilakukan guru, serta kelengkapan sarana belajar, dan lain sebagainya). Tujuan dari kajian ini adalah untuk mengkaji alternatif solusi dalam mengatasi rendahnya hasil asesmen PISA bagi Indonesia melalui pembenahan sekolah dengan mengembangkan model pembelajaran kolaboratif berbasis lesson study for learning community dengan menggunakan pendekatan teori ZPD Vygotsky dan Scaffolding Brunner. Penelitian ini menggunakan metode studi pustaka. Studi pustaka dilakukan untuk memperkuat permasalahan yang diteliti dan menjadi dasar dalam memberikan berbagai argumentasi mengenai reformasi sekolah melalui pengembangan model pembelajaran kolaboratif berbasis Lesson Study for Learning Community (LSLC). Sumber penelitian yang digunakan meliputi jurnal, buku, artikel, laporan penelitian, dan sebagainya yang terkait dengan model pembelajaran kolaboratif berbasis Lesson Study for Learning Community (LSLC). Hasil penelitian menunjukkan bahwa salah satu rendahnya hasil asesmen PISA untuk Indonesia dapat diatasi dengan melakukan upaya reformasi sekolah melalui pengembangan model pembelajaran kolaboratif Lesson Study for Learning Community (LSLS).
Copyrights © 2025