Selama dua dekade terakhir, sektor konstruksi di Indonesia telah mengalami kemajuan pesat seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin inovatif. Inovasi ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi biaya, material, dan waktu. Namun, pemborosan material, khususnya baja tulangan, masih menjadi masalah yang signifikan. Untuk mengatasi hal ini, digunakan metode integer linier programming yang bertujuan mengoptimalkan penggunaan baja tulangan guna meminimalkan pemborosan. Proses optimalisasi dimulai dengan penyusunan jadwal tekuk tulangan (bar bending schedule) berdasarkan gambar DED, yang mengidentifikasi kebutuhan serta variasi panjang potongan baja untuk berbagai jenis pekerjaan, seperti bored pile, pilecap, sloof, kolom, dan balok. Potongan baja dikelompokkan berdasarkan diameter, kemudian pola pemotongan dioptimalkan menggunakan software QM for Windows. Hasil dari optimalisasi pada proyek Gedung Hemodialisa Rumah Sakit Umum Daerah Simo, Kabupaten Boyolali, menunjukkan bahwa kebutuhan baja tulangan sebanyak 8.604 batang dengan total berat 40.737 kg, sementara sisa material atau waste yang dihasilkan hanya sebesar 75 kg atau sekitar 0,19%. Kata Kunci: optimalisasi, baja tulangan, integer linear programming
Copyrights © 2024