Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis hubungan antara jarak kekuasaan dan gaya kepemimpinan otokratis. Penelitian ini menggunakan data kuantitatif dari studi GLOBE di 62 negara, khususnya data masyarakat untuk skala kepemimpinan otokratis dan data masyarakat untuk skala budaya termasuk jarak kekuasaan. Tiga variabel penelitian yang digunakan adalah jarak kekuasaan sebagai variabel independen, gaya kepemimpinan otokratis sebagai variabel dependen, dan Asertivitas sebagai varibale moderasi. Temuan penelitian menunjukkan bahwa jarak kekuasaan berhubungan positif dengan gaya kepemimpinan otokratis jika terdapat sikap asertif yang rendah. Individu dengan ketegasan rendah mungkin lebih menerima kepemimpinan otokratis, terutama dalam budaya jarak kekuasaan tinggi di mana otoritas hierarkis diterima dan dihormati. Akan tetapi jika terdapat sikap asertif yang tinggi maka Individu yang sangat tegas dapat menantang atau menolak kepemimpinan otokratis, terlepas dari jarak kekuasaan yang berlaku. Mereka mungkin menganjurkan proses pengambilan keputusan yang lebih partisipatif atau menantang struktur otoritas.
Copyrights © 2024