Media sosial telah menjadi platform yang penting dalam meningkatkan partisipasi politik generasi muda, terutama di kalangan yang apolitis. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran media sosial dalam memobilisasi keterlibatan politik generasi muda, serta mengidentifikasi tantangan dan strategi dalam meningkatkan partisipasi mereka dalam pemilihan kepala daerah. Berdasarkan kajian literatur dari berbagai sumber akademik, ditemukan bahwa meskipun media sosial berperan dalam meningkatkan kesadaran politik, keterlibatan politik melalui media sosial sering kali bersifat simbolis dan tidak langsung diterjemahkan menjadi tindakan politik nyata seperti voting. Tantangan utama melibatkan rendahnya kepercayaan generasi muda terhadap institusi politik serta pandangan bahwa politik formal tidak relevan dengan kehidupan sehari-hari mereka. Untuk itu, diperlukan strategi kampanye yang lebih kreatif dan dinamis, yang menggunakan bahasa dan format yang sesuai dengan preferensi generasi muda, guna mengubah keterlibatan simbolis menjadi partisipasi yang lebih mendalam. Media sosial, jika digunakan secara efektif, dapat menjadi jembatan yang menghubungkan generasi muda dengan politik formal dan memperkuat partisipasi mereka dalam demokrasi di tingkat lokal.
Copyrights © 2024