Buah delima adalah salah satu buah yang kaya akan manfaat bagi kehidupan manusia. Salah satu khasiat utama buah ini adalah kemampuannya dalam menyembuhkan berbagai penyakit. Bahkan, buah delima dikenal sebagai tanaman obat, karena pada zaman dahulu sering digunakan sebagai obat-obatan yang diracik secara alami. Namun, di era modern ini, banyak orang lebih memilih untuk mengonsumsi obat-obatan kimia, sehingga penggunaan tumbuhan obat alami semakin jarang ditemui. Selain itu, banyak tumbuhan kini hanya digunakan sebagai penghias rumah. Oleh karena itu, penulis berusaha mengkaji hadis yang membahas manfaat buah delima dari sudut pandang sains, mengingat banyaknya manfaat yang dapat diperoleh dari buah ini, terutama dalam bidang kesehatan. Penelitian ini bersifat studi pustaka, di mana data dikumpulkan dari berbagai sumber seperti buku, kitab, jurnal, dan referensi lainnya. Data primer yang digunakan berasal dari kitab al-Ka>mil Fi D}u'afa' al-Rija>l, sementara data sekunder diperoleh dari literatur yang relevan dengan objek kajian. Fokus penelitian ini adalah untuk menilai kualitas, otentisitas, dan khasiat buah delima. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hadis tentang khasiat buah delima awalnya dianggap lemah (d}a'if), karena terdapat perawi yang dianggap pembohong serta sanad yang terputus antara guru dan murid. Namun, setelah ditemukan hadis pendukung yang sahih dari riwayat Imam Ahmad bin Hanbal, hadis ini kemudian dinilai hasan lighayrihi dan dapat dijadikan hujjah meskipun kualitasnya lebih rendah dibandingkan hadis sahih. Selain itu, buah delima diketahui memiliki banyak manfaat untuk kesehatan, salah satunya adalah sebagai obat, seperti yang dianjurkan oleh Sayyidina Ali dalam kitab al-Ka>mil Fi D{u'afa' al-Rija>l yang menyarankan untuk mengonsumsi buah delima beserta kulitnya untuk mengobati berbagai penyakit, termasuk penyakit lambung. Mengenai kontribusi kitab al-Ka>mil Fi D{u'afa' al-Rija>l dalam Ilmu Hadis, kitab ini berfungsi sebagai rujukan penting dan pelengkap dalam penelitian hadis, khususnya yang berkaitan dengan status ke d{a'if-an sebuah hadis.
Copyrights © 2024