Kriminalitas di Indonesia meningkat, dengan laporan Badan Pusat Statistik menunjukkan 133.484 kasus pada 2021-2022; ini berbanding terbalik dengan penurunan tahun sebelumnya. Faktor utama penyebabnya adalah kondisi ekonomi, termasuk kemiskinan dan pengangguran. Ketimpangan pendapatan dan kepadatan penduduk juga berkontribusi, mendorong individu melakukan tindakan kriminal untuk memenuhi kebutuhan hidup. Penelitian menunjukkan hubungan signifikan antara faktor sosial dan tingkat kriminalitas.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data sekunder kuantitatif dengan menggunakan data kemiskinan, rata-rata pendapatan, pengangguran kepadatan penduduk, kriminalitas dari data BPS tahun 2022. Teknik sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah total sampling. Sampel penelitian ini adalah data dari 34 provinsi. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode dokumentasi yang dilakukan dengan mengumpulkan berbagai dokumen. Penelitian ini menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi tingkat kriminalitas di Indonesia pada tahun 2022. Hasil menunjukkan kepadatan penduduk berhubungan positif dengan kriminalitas, sementara kemiskinan, rata-rata pendapatan, dan pengangguran tidak berhubungan signifikan. Provinsi dengan kriminalitas tertinggi adalah Jawa Timur, sedangkan terendah di Maluku Utara. Kemiskinan dipengaruhi oleh akses pendidikan dan kesempatan kerja yang rendah.Penelitian menunjukkan bahwa kepadatan penduduk berhubungan positif dengan tingkat kriminalitas, sedangkan kemiskinan, rata-rata pendapatan, dan pengangguran tidak berkorelasi signifikan. Meningkatnya kepadatan penduduk dapat memicu masalah sosial dan ekonomi, yang pada gilirannya meningkatkan kriminalitas. Variabel lain mungkin dipengaruhi faktor kompleks yang tidak langsung memengaruhi tindakan kriminal dalam masyarakat.
Copyrights © 2024