Pembangunan Ekonomi Regional merupakan pembangunan dimana pemerintah daerah dan warga negara bekerja sama untuk mengelola sumber daya yang ada. Pembangunan ekonomi pada Provinsi Jawa Timur mengalami ketimpangan yang terus berlanjut dikarenakan kesenjangan yang lebar antara kabupaten dan kota tertinggi dan terendah dalam hal PDRB per kapita. Berdasarkan fakta-fakta ini, pertumbuhan ekonomi di Provinsi Jawa Timur harus didistribusikan secara merata. Tujuan dari penelitian ini adalah menggunakan pendekatan Ensemble clustering untuk mengkategorikan dan mengidentifikasi fitur kabupaten dan kota Provinsi Jawa Timur menurut indikator pembangunan ekonomi. Penelitian ini memanfaatkan data sekunder yang dikumpulkan oleh Badan Pusat Statistik. Ada total tiga belas variabel yang terdiri dari sembilan numerik dan tiga kategori. Dimana pendekatan K-Means digunakan untuk data numerik dan metode K-modes untuk data kategorikal. Analisis yang dilakukan oleh pendekatan Ensemble clustering memanfaatkan hasil dari kedua metode tersebut. Penelitian ini menggunakan penggunaan Davies Bouldin Index (DBI) dan Pseudo F-Statistics untuk tujuan validasi. Hasil penelitian pengelompokan menggunakan metode Ensemble clustering didapatkan sebanyak 3 cluster dimana dilakukan pemeringkatan berdasarkan tingkatan. Dimana tingkat 3 memiliki 12 objek dengan tingkat pembangunan ekonomi tergolong rendah atau tingkat 3, dikarenakan memiliki nilai PDRB terendah dan angka kemiskinan yang tinggi. Sedangkan pada tingkat 1 terdapat 14 objek yang tergolong kedalam tingkat pembangunan ekonomi maju dimana pada cluster ini memiliki nilai PDRB tertinggi dan angka kemiskinan terendah. Selanjutnya tingkat yang terakhir yaitu tingkat 2 yang memiliki 12 objek dimana tingkat pembangunan ekonomi pada cluster ini tergolong menengah.
Copyrights © 2024