Tingginya jumlah limbah sagu yang dihasilkan di sentra-sentra produksi sagu di kabupaten Kepulauan Meranti masih belum dimanfaatkan secara optimal dan banyak yang dibuang ke perairan sehingga dapat menyebabkan pencemaran lingkungan. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi pencemaran lingkungan akibat dari limbah sagu yaitu dengan cara memanfaatkannya sebagai bahan baku alternatif dalam pembuatan pakan ikan. Tujuan dari kajian ini adalah untuk mengetahui potensi limbah sagu di kabupaten Kepulauan Meranti, membuat formulasi pakan ikan dengan bahan baku imbah sagu, dan melakukan uji pertumbuhan ikan menggunakan pakan campuran limbah sagu. Data primer diperoleh dari observasi di lapangan, analisis di laboratorium, dan pengujian pertumbuhan ikan. Produksi sagu di kabupaten Kepulauan Meranti sekitar 198,162 ton/tahun dengan limbah padat berupa ampas sagu sekitar 14% dari total produksi. Ampas sagu tersedia secara kontinyu sehingga memungkinkan untuk digunakan sebagai bahan baku pembuatan pakan ikan. Hasil analisa proksimat ampas sagu dalam bobot kering menunjukkan bahwa kadar protein ampas sagu relatif rendah, berkisar 0.96 – 1.01%. Ampas sagu dapat menyediakan energi relatif tinggi dari karbohidrat dalam bentuk bahan ekstrak tanpa nitrogen (BETN) dengan kandungan berkisar 72.13 – 80.76%. Hasil ujicoba menunjukkan bahwa dengan menggunakan pakan dari ampas sagu, pertumbahan bobot ikan nila lebih besar yakni 26.5 g dibandingkan ikan lele dumbo hanya 1.2 g. Dengan demikian ampas sagu dapat dimanfaatkan untuk ikan herbivora dalam jumlah lebih banyak dibandingkan untuk ikan karnivora.
Copyrights © 2015