Makanan cepat saji atau junk food adalah jenis makanan yang tinggi akan kandungan gula, lemak, kalori, dan garam. Kombinasi antara kurangnya aktivitas fisik dan pola makan berlebihan dapat menyebabkan obesitas. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi hubungan antara frekuensi konsumsi junk food dan tingkat aktivitas fisik dengan Indeks Massa Tubuh (IMT) di kalangan mahasiswa Program Studi Ilmu Gizi Universitas Muhammadiyah Surakarta. Metode yang digunakan adalah observasional analitik dengan pendekatan cross sectional, dan analisis hubungan dilakukan dengan uji statistik chi-square. Data mengenai frekuensi konsumsi junk food diperoleh melalui Food Frequency Questionnaire (FFQ) selama sebulan terakhir, sementara data aktivitas fisik dikumpulkan menggunakan formulir Physical Activity Level (PAL) dalam satu minggu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 63,0% responden sering mengonsumsi junk food, 65,8% memiliki tingkat aktivitas fisik ringan, dan 42,5% mengalami status gizi yang tidak normal. Tidak ditemukan hubungan antara frekuensi konsumsi junk food dan Indeks Massa Tubuh (p=0,335), namun terdapat hubungan antara aktivitas fisik dan Indeks Massa Tubuh (p=0,011). Peneliti selanjutnya diharapkan untuk mengeksplorasi faktor lain yang berkaitan dengan Indeks Massa Tubuh, seperti pola istirahat, pola makan, dan pola aktivitas, agar dapat memberikan wawasan yang lebih luas.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2024