Claim Missing Document
Check
Articles

Found 22 Documents
Search

Penyuluhan Pemilihan Makanan untuk Menjaga Kadar Glukosa Darah dan Tekanan Darah Normal pada Kelompok Penderita Hipertensi dan Diabetes (PROLANIS) di Puskesmas Ngemplak 1 Sleman Yogyakarta Mustikaningrum, Fitriana; Kisnawathy, Sudrajah Warajati; Puspitasari, Dyah Intan; Mardiyati, Nur Lathifah
Jurnal Inovasi Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat Vol 3 No 2 (2023): JIPPM - Desember 2023
Publisher : CV Firmos

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54082/jippm.291

Abstract

 Kegiatan PROLANIS merupakan salah satu kegiatan BPJS yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup penyandang Diabetes Mellitus dan Hipertensi. Puskesmas Ngemplak 1 merupakan salah satu puskesmas yang aktif menjalankan program ini dengan peserta PROLANIS umumnya berusia 50 tahun. Anggota PROLANIS masih banyak menanyakan mengenai makanan yang boleh dan tidak boleh dikonsumsi oleh penderita diabetes dan hipertensi, namun kegiatan peningkatan pengetahuan mengenai pola makan jarang dilakukan karena keterbatasan sumber daya yang bekerja di puskesmas tersebut. Oleh sebab itu, penyuluhan dengan metode ceramah dengan media buku saku mengenai pemilihan makanan untuk menjaga kadar glukosa darah dan tekanan darah tetap normal dilakukan. Untuk menambah pengetahuan dan diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup anggota PROLANIS. Pada akhir akhir sesi, peserta diberikan kuesioner untuk memilih makanan yang dianjurkan dan dibatasi untuk mengatur gula darah dan tekanan darah dan >50% peserta menjawab secara benar, yang menandakan bahwa lebih dari 50% peserta telah memahami materi penyuluhan.
Pendampingan Penyusunan Struktur Organisasi Poskestren di Pondok Pesantren Modern Muhammadiyah Boarding School (MBS) Yogyakarta Mutalazimah, Mutalazimah; Puspitasari, Dyah Intan; Zulaekah, Siti; Pristianto, Arif; Purwanti, Okti Sri; Asyanti, Setia; Da’i, Muhammad; Suharto, Toto; Faqihuddin, Faqihuddin; Anindya, Vani
Jurnal Pelayanan dan Pengabdian Masyarakat (Pamas) Vol 8, No 2 (2024): Jurnal Pelayanan dan Pengabdian Masyarakat (PAMAS)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM Universitas Respati Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52643/pamas.v8i2.3189

Abstract

Perubahan bentuk fasilitas pelayanan kesehatan di Pondok Pesantren Modern Muhammadiyah Boarding School (PPM MBS) Yogyakarta dari Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) menjadi Pos Kesehatan Pesantren (Poskestren) sesuai Permenkes RI Nomor 1 Tahun 2013 pada September 2022 lalu membawa berbagai konsekuensi, diantaranya adalah perubahan struktur organisasi dan tata kelolanya. Dalam Permenkes Nomor 1 Tahun 2013 mengenai Pedoman Penyelenggaraan dan Pembinaan Poskestren, juga diatur mengenai bentuk dari struktur organisasi dan tata kelola (SOTK) Poskestren. Kegiatan PkM ini bertujuan melakukan pendampingan kepada pengelola Poskestren PPM MBS Yogyakarta dalam menyesuaikan dan merevitalisasi struktur organisasi yang bermula dari UKS menjadi struktur organisasi sesuai aturan Kemenkes RI. Kegiatan dilakukan melalui workshop berupa pemaparan materi mengenai peran manajemen bagi optimalisasi mutu pelayanan kesehatan di pesantren; SOTK Poskestren sebagai dasar pengembangan pengelolaan fasilitas pelayanan kesehatan; SOTK UKS PPM MBS Yogyakarta (existing condition) sebelum menjadi Poskestren; mekanisme penyusunan SOTK dan deskripsi tugas Poskestren PPM MBS Yogyakarta. Selanjutnya dari kegiatan workshop ditindaklanjuti dengan diskusi dan pendampingan identifikasi jabatan yang disesuaikan kebutuhan poskestren, penyusunan struktur organisasi, penyusunan kualifikasi pejabat pada setiap bagian jabatan, dan penyusunan deskripsi tugas pejabat pada setiap bagian jabatan pada struktur organisasi yang telah terbentuk. Dengan adanya penyesuaian struktur organisasi poskestren yang dilengkapi dengan kualifikasi dan deskripsi tugas pejabat ini, diharapkan pengelolaan Poskestren PPM MBS Yogyakarta semakin optimal, sehingga pelayanan kesehatan pada para santri menjadi semakin lebih baik.Kata Kunci : struktur organisasi, deskripsi tugas, poskestren
Iodine and goitrogens intakes among menopausal women in calcareous region Mutalazimah, Mutalazimah; Mardiyati, Nur Lathifah; Isnaeni, Farida Nur; Puspitasari, Dyah Intan
International Journal of Public Health Science (IJPHS) Vol 14, No 1: March 2025
Publisher : Intelektual Pustaka Media Utama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.11591/ijphs.v14i1.24655

Abstract

Wonogiri Regency, Indonesia, is a calcareous mountainous region which has limitations in terms of iodine content in soil and water. Kismantoro is one of the Sub-districts in the regency with severe iodine deficiency. This condition is related to the intake of iodine and factors that inhibit the intake of iodine such as goitrogens. This causal-comparative study was conducted to determine the difference of iodine and goitrogenic foods intakes among menopausal women in Kismantoro Sub-district. A total of 307 menopausal women were taken randomly. Iodine intake as well as goitrogens were measured using the semi quantitative-food frequency questionnaire (SQ-FFQ). There was no difference in the percentage of recommended dietary allowance (RDA) for iodine intake (p=0.857) and goitrogens intake (p=0.084) among the menopausal women, but there were differences in energy, protein, carbohydrate, and fat intake (p<0.001) respectively. In addition, the prevalence of goiter was 10.4% which did not differ in the premenopausal, perimenopausal and postmenopausal groups (p=0.227). However, it was found that most menopausal women had insufficient iodine intake (71.3%) and frequent goitrogenic foods intake (68.7%). Thus, a synergistic manner between stakeholders is still needed to improve the variation of iodine food sources while consume less goitrogens in the area.
The Relationship Between Consumption of Blood-Added Tablets and Micronutrient Intake with Hemoglobin Levels of Pregnant Woman Fauziyaha, Rifqi; Puspitasari, Dyah Intan
Journal La Medihealtico Vol. 5 No. 1 (2024): Journal La Medihealtico
Publisher : Newinera Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37899/journallamedihealtico.v5i1.1138

Abstract

Anemia is one of the nutritional problems that often occur in pregnant women. A preliminary survey conducted at the Sangkrah Health Center in Surakarta City found that the prevalence of anemia in pregnant women in 2022 was 13.5%. The purpose of this study was to determine the relationship between consumption of blood supplement tablets and intake of micronutrients (iron, folic acid, vitamin C and vitamin B12) with hemoglobin levels of pregnant women at the Sangkrah Health Center in Surakarta City. The method used was observational with a cross sectional approach. Analysis of relationship test using chi-square statistical test. The results of this study showed that of the 36 respondents who were obedient in taking blood supplement tablets, 18 respondents (50%) had normal hemoglobin levels and 18 respondents (50%) had low hemoglobin levels and of the 18 respondents who were not obedient in taking blood supplement tablets, 6 respondents (33.3%) had normal hemoglobin levels and 12 respondents (66.7%) had low hemoglobin levels. There is no relationship between adherence to taking blood supplement tablets and hemoglobin levels (p=0.245), there is a relationship between iron intake and hemoglobin levels (p=0.003), there is a relationship between folic acid intake and hemoglobin levels (p=0.004), there is a relationship between vitamin C intake and hemoglobin levels (p=0.019), there is no relationship between vitamin B12 intake and hemoglobin levels (p=0.161).
The Relationship Between Perceived Body Image, Frequency of Fast Food Consumption, and Nutritional Status Puspitasari, Dyah Intan; Wiji Astuti, Rahayu
Jurnal Kesehatan Vol 17, No 2 (2024): Jurnal Kesehatan
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/jk.v17i2.2699

Abstract

Introduction: The developmental stage of late adolescence can cause changes in attitudes and feelings that can influence perceptions of body image and food consumption habits (especially fast food). This condition will affect nutritional status. This study aims to determine the relationship between perceived body image and frequency of fast-food consumption and nutritional status. Method: This research uses an observational research design with a cross-sectional approach and applies the Pearson product moment correlation test. The sample consisted of 82 students of Department of Nutrition Science Universitas Muhammadiyah Surakarta who were selected using the simple random sampling method. Data on body image perception and frequency of fast-food consumption were obtained using the Multidementional Body Self Relations Questionnaires-Appereance Scale (MBSRQ-AS) questionnaire and the Food Frequency Questionnaire (FFQ) form in the last 1 month. Nutritional status is obtained by measuring body weight and height. Results: The relationship between perceived body image and nutritional status has a p-value = 0.533 and the relationship between frequency of fast-food consumption and nutritional status has a p-value = 0.042. Conclusion: There is no relationship between perceived body image and nutritional status among UMS nutrition students, but there is a relationship between the frequency of fast-food consumption and nutritional status among UMS nutrition students. Respondents are expected to be able to adopt a healthy and balanced diet so that they can maintain normal nutritional status and create a positive body image perception. Pendahuluan: Mahasiswa merupakan individu yang sedang mengalami masa transisi dari remaja awal menjadi dewasa sehingga dapat menyebabkan terjadinya perubahan sikap dan perasaan. Status gizi dapat dipengaruhi oleh konsumsi fast food dan persepsi body image. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara persepsi citra tubuh (body image) dan frekuensi konsumsi fast food dengan status gizi pada Mahasiwa Ilmu Gizi UMS. Metode: Penelitian ini menggunakan desain penelitian observasional dengan pendekatan cross sectional dan menerapkan uji korelasi pearson product moment (PPM). Sampel terdiri dari 82 mahasiswa yang dipilih menggunakan metode simple random sampling. Data persepsi citra tubuh (body image) dan frekuensi konsumsi fast food diperoleh melalui observasi langsung dengan menggunakan kuesioner Multidementional Body Self Relations Quetionare-Appereance Scale (MBSRQ-AS) dan form Food Frequency Questionnaire (FFQ) 1 bulan terakhir. Status gizi didapatkan dengan melakukan pengukuran berat badan dan tinggi badan. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa 51,2% responden memiliki body image negatif, 45,1% frekuensi konsumsi fast food sering, dan 36,6% responden berstatus gizi underweight dan overweight. Hasil penelitian yaitu nilai p-value= 0,533 untuk persepsi citra tubuh (body image) dengan status gizi, kemudian nilai p-value = 0,042 untuk frekuensi konsumsi fast food dengan status gizi. Simpulan: Tidak terdapat hubungan antara persepsi citra tubuh (body image) dengan status gizi pada mahasiswa ilmu gizi UMS, namun ada hubungan antara frekuensi konsumsi fast food dengan status gizi pada mahasiswa ilmu gizi UMS. Responden diharapkan dapat menerapkan pola makan yang sehat dan seimbang sehingga dapat mempertahankan status gizi normal dan menciptakan persepsi citra tubuh yang positif.
Webinar: Pencegahan Stunting Pada Remaja Di MAN 2 Surakarta Puspitasari, Dyah Intan; Hanifah, Dina Nur; Persada, Tashila Zahra
Abdi Geomedisains Vol. 4, No. 2, January 2024
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/abdigeomedisains.v4i1.581

Abstract

Adolescents who have poor nutritional status, rarely eat breakfast, consume less fruit and vegetables, and have low knowledge of stunting can be risk factors for giving birth to stunted babies in the future. One strategy that can be done to increase student knowledge is through the provision of education in the form of webinars. The webinar activity with the theme "Adolescent Stunting Prevention at MAN 2 Surakarta" was conducted by providing information to students about the role of adolescents in stunting prevention, healthy lifestyles in adolescents, and processing healthy menus for adolescents. This activity went well and was attended by 65 students. Through this Webinar activity, adolescent knowledge related to stunting increased significantly (p = 0.000) which was indicated by an increase in the post-test score (9.85) compared to the pretest score (7.98). Increased knowledge of adolescents related to stunting can be one of the strategies to prevent stunting in the future. Similar program with other health issues can be given to adolescents in order to increase their understanding to implement a healthy lifestyle.
EDUKASI JAJANAN SEHAT DAN PRAKTIK PEMBUATAN ICE CREAM SEHAT RENDAH GULA Haryanti, Niken Diah; Amanda, Ghaisani Shella; Azka, Sadna Izzatul; Puspitasari, Dyah Intan; Tendyansyah, Alya Nida
LOGISTA - Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat Vol 8 No 1 (2024)
Publisher : Department of Agricultural Product Technology, Faculty of Agricultural Technology, Universitas Andalas Kampus Limau Manis - Padang, Sumatera Barat Indonesia-25163

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/logista.8.1.23-29.2024

Abstract

Sebanyak lebih dari 78% anak-anak di Indonesia memiliki kebiasaan jajan terutama pada kalangan anak yang duduk di bangku Sekolah Dasar (SD). Menurut data BPOM Surabaya ditemukan sebesar 22% jajanan sekolah tidak aman untuk dikonsumsi. Jajanan ini dapat menjadi penyebab awal munculnya berbagai penyakit pada anak. Jajanan di lingkungan sekolah memegang peranan penting untuk mengontrol kesehatan anak-anak. Kegiatan edukasi perlu dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan anak-anak sehingga diharapkan dapat menerapkannya dengan baik dalam hal memilih jajanan yang sehat. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan anak-anak sekolah dan mengetahui peningkatan pengetahuan anak-anak sekolah terhadap jajanan sehat dan batasan gula – garam yang harus dikonsumsi dalam sehari. Kegiatan dilakukan dengan metode sosialisasi berupa edukasi jajanan sehat dan batasan gula – garam melalui pengerjaan pre-test dan post-test disertai dengan kegiatan pembuatan ice cream rendah gula yang terangkum dalam kegiatan pengabdian masyarakat. Kegiatan edukasi dilakukan pada Sekolah Dasar Negeri Gonilan 02, Sukoharjo, Jawa Tengah. Kata kunci: Jajanan sehat, anak sekolah, edukasi ABSTRACT More than 78% of children in Indonesia have a habit of snacking, especially among children who are in elementary school. According to BPOM Surabaya data, 22% of school snacks are not safe for consumption.More than 78% of children in Indonesia have a habit of snacking, especially among children who are in elementary school. According to BPOM Surabaya data, 22% of school snacks are not safe for consumption. These snacks can be the initial cause of various diseases in children. Snacks in the school environment play an important role in controlling children's health. Educational activities need to be carried out to increase children's knowledge so that they are expected to apply it well in terms of choosing healthy snacks. The purpose of this activity is to increase the knowledge of school children and determine the increase in school children's knowledge of healthy snacks and the limit of sugar - salt that should be consumed in a day. The activity was carried out with a counseling method in the form of healthy snacks education and sugar-salt limits through pre-test and post-test work accompanied by low-sugar ice cream making activities which were summarized in community service activities. Educational activities were carried out at Gonilan 02 State Elementary School, Sukoharjo, Central Java. Keywords: healthy snack,elementary school, nutrition education
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN ANEMIA DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA REMAJA PUTRI DI KOTA SURAKARTA Swastika, Wiedha; Hidayati, Listyani; Puspitasari, Dyah Intan
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 8 No. 3 (2024): DESEMBER 2024
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v8i3.33808

Abstract

Remaja putri yang memiliki pengetahuan yang baik akan lebih awas dalam mencegah terjadinya anemia dibandingkan remaja putri yang memiliki pengetahuan yang buruk. Selain itu, terdapat beberapa faktor lainnya yang mempengaruhi kejadian anemia yakni menstruasi, serta keinginan remaja putri untuk memiliki perut yang langsing sehingga berefek pada pemenuhan gizi. Tujuan penelitian ini mengetahui hubungan tingkat pengetahuan remaja putri dengan kejadian anemia remaja putri di Kota Surakarta. Metode penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan dengan pendekatan Cross Sectional yang dilakukan di Kota Surakrta dengan sampel 199 subjek yang diambil dengan metode multistage random sampling. Data pengetahuan anemia diambil dari kuisoner dan kadar hemoglobin diukur dengan menggunakan Cyanmethemoglobin. Uji chi-square digunakan untuk menguji hubungan antar kedua variabel. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebanyak 64,8% responden meiliki pengetahuan dengan kategori sedang dan sebanyak 61,8% remaja putri mengalami anemia. Remaja putri yang memiliki pengetahuan sedang sebanyak 56,9% diantaraanya mengalami anemia, dan 64,5% diantaranya tidak mengalami anemia dengan nilai p sebesar 0,088. Kesimpulan tidak terdapat hubungan penegetahuan anemia dengan kejadian anemia pada remaja putri di Kota Surakarta. Remaja putri diharapkan meningkatkan pengetahuan tentang anemia, agar remaja putri tidak memilih atau membatasi makanan yang dikonsumsi dapat disebabkan meningkatkan risiko terjadinya anemia. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat dapat melanjutkan penelitian dengan memperbanyak studi literatur pada masing-masing variabel.
GAMBARAN KEBIASAAN SARAPAN DAN STATUS GIZI MAHASISWA GIZI DAN NON-GIZI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA Puspitasari, Dyah Intan; Rahmani, Ayik
Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI) Vol. 1 No. 2: MEI 2018 - Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI)
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (885.494 KB) | DOI: 10.56338/mppki.v1i2.161

Abstract

Mahasiswa gizi yang mendapatkan perkuliahan tentang ilmu gizi dan kesehatan dianggap memiliki pengetahuan yang lebih dibandingkan mahasiswa non-gizi. Pengetahuan yang dimiliki mahasiswa gizi akan membentuk perilaku hidup sehat seperti kebiasaan sarapan sehat dan teratur untuk terbentuknya status gizi yang optimal. Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran kebiasaan sarapan dan status gizi antara mahaiswa gizi dan non-gizi. Metode penelitian ini adalan penelitian observasional dengan desain cross sectional. Sampel penelitian dipilih secara purposive sampling sejumlah 39 mahasiwa gizi dan 39 mahasiswa non-gizi. Data jenis dan frekuensi sarapan diambil dengan metode food record selama 7 hari berturut-turut dan data status gizi (IMT/U) diambil dengan pengukuran berat badan dan tinggi badan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mahasiswa gizi (91,2%) dan non gizi (79,4%) kebanyakan mengonsumsi sarapan dengan jenis snack (<15% AKG), sarapan dengan frekuensi tidak teratur (79,4% untuk mahasiswa gizi dan 100% untuk mahasiswa non-gizi), serta memiliki status gizi baik (70,6% untuk mahasiswa gizi dan 61,8% untuk mahasiswa non-gizi. Mahasiswa gizi dan non-gizi di Universitas Muhammadiyah Surakarta memiliki gambaran kebiasaan sarapan dan status gizi yang tidak terlalu berbeda secara signifikan. Pengetahuan gizi yang dimiliki oleh mahasiswa gizi tidak secara langsung mengubah perilaku hidup sehat sehari-hari. Hal ini disebabkan karena ada banyak faktor yang mempengaruhi status gizi serta perilaku seseorang 
Hubungan Antenatal Care (ANC) dan Konsumsi Tablet Tambah Darah dengan Kejadian Anemia pada Ibu Hamil di Puskesmas Sangkrah Kota Surakarta Aprilia, Dennys Elsa; Puspitasari, Dyah Intan
Ghidza: Jurnal Gizi dan Kesehatan Vol 8 No 2 (2024): December
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22487/ghidza.v8i2.1370

Abstract

Anemia merupakan salah satu isu kesehatan yang dihadapi oleh perempuan hamil, yang dapat berpengaruh negatif terhadap kesehatan ibu serta janin yang ada di dalam rahimnya. Berbagai faktor yang menyebabkan terjadinya anemia antara lain adalah kunjungan antenatal care (ANC) yang kurang memadai dan tidak patuh untuk mengonsumsi tablet tambah darah. Penelitian ini memiliki tujuan mengeksplorasi hubungan antara konsumsi tablet tambah darah dalam konteks antenatal care dan insiden anemia wanita hamil di Puskesmas Sangkrah, Kota Surakarta. Sebanyak 38 sampel berhasil diperoleh dengan sifat observasional menggunakan pendekatan cross sectional, yang menerapkan teknik pengambilan sampel acak sederhana, dan berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi. Data mengenai kunjungan ANC dan konsumsi tablet tambah darah didapatkan dari kuesioner serta memeriksa buku kesehatan ibu dan anak (KIA), dan untuk insiden anemia diukur dengan menentukan kadar hemoglobin menggunakan metode Cyanmethemoglobin. Proses analisis data dilaksanakan dengan menggunakan perangkat lunak SPSS versi 2.0, sementara pengujian hipotesis dilakukan melalui uji Chi Square. Analisis statistik menunjukkan bahwa 18,4% dari responden yang tidak melakukan kunjungan antenatal care secara menyeluruh mengalami anemia, sedangkan 28,9% responden yang tidak disiplin dalam mengonsumsi tablet tambah darah juga menunjukkan tanda-tanda anemia. Secara keseluruhan, proporsi responden yang mengalami anemia mencapai 57,89%. Dalam analisis yang mengaitkan kunjungan antenatal care dengan kejadian anemia melalui uji Chi Square, nilai yang diperoleh adalah (p=0,647), sedangkan hubungan antara konsumsi tablet tambah darah dan kejadian anemia menghasilkan nilai (p=0,016). Temuan ini memungkinkan disimpulkan bahwasannya tidak adanya hubungan signifikan antara kunjungan antenatal care dan kejadian anemia, dan adanya gubungan signifikan konsumsi tablet tambah darah dan insiden anemia. Oleh karena itu, ibu hamil harus lebih menyadari perlunya mengonsumsi tablet tambah darah sesuai resep dan menjadwalkan kunjungan ANC secara teratur melalui penggunaan promosi kesehatan serta komunikasi informasi dan edukasi (KIE).