Permasalahan gizi yang mahasiswa alami sekarang berkaitan pada kecenderungan mahasiswa untuk mengabaikan asupan gizi seimbang, dengan alasan seperti jadwal kuliah yang padat atau kebiasaan tidak sarapan. Asupan zat gizi makro dan frekuensi makan mempunyai pengaruh signifikan pada status gizi mahasiswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji korelasi dari asupan zat gizi makro dan frekuensi makan dengan status gizi pada mahasiswa Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta. Studi ini termasuk pada studi observasional analitik dengan pendekatan cross-sectional, melibatkan 102 mahasiswa sebagai subjek. Data asupan zat gizi makro dan frekuensi makan dihimpun lewat metode food recall 7x24 jam secara tidak berurutan, sementara status gizi diukur lewat perhitungan Indeks Massa Tubuh (IMT) sesuai berat badan dan tinggi badan. Analisis data dilakukan memakai rank spearman. Hasil analisis univariat memperlihatkan sebagian besar mahasiswa mempunyai asupan protein kurang (76,5%), asupan lemak kurang (74,5%), asupan karbohidrat kurang (69,6%), frekuensi makan tidak memadai (77,5%), serta status gizi kurang (24,5%) dan status gizi lebih (8,8%). Hasil analisis bivariat memperlihatkan adanya hubungan signifikan antara asupan protein (p = 0,038), asupan lemak (p = 0,036), asupan karbohidrat (p = 0,046), dan frekuensi makan (p = 0,015) dengan status gizi. Kesimpulannya, ada korelasi dari asupan gizi dan frekuensi makan dengan status gizi mahasiswa, dengan rekomendasi agar mahasiswa lebih memperhatikan asupan zat gizi yang sesuai kebutuhan dan menjaga keseimbangan gizi.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2024