Tradisi Tepuk Tepung Tawar merupakan bagian integral dari kebudayaan Melayu di Riau yang masih dilestarikan hingga saat ini. Tradisi ini sering dijumpai dalam berbagai acara adat seperti pernikahan, syukuran, dan penyambutan tamu, yang bertujuan untuk memberikan doa restu dan harapan akan keberkahan bagi individu yang diberi tepung tawar. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tradisi Tepuk Tepung Tawar melalui perspektif hadis Nabi Muhammad SAW untuk memahami sejauh mana tradisi ini selaras dengan prinsip-prinsip Islam. Melalui pendekatan kualitatif dan analisis hadis, penelitian ini menunjukkan bahwa tradisi Tepuk Tepung Tawar tidak bertentangan dengan ajaran Islam, melainkan sejalan dengan nilai-nilai dasar dalam Islam, terutama dalam aspek doa, keberkahan, dan hubungan sosial. Doa yang menjadi inti dari prosesi Tepuk Tepung Tawar memiliki kesamaan dengan ajaran Islam tentang pentingnya memohon kepada Allah untuk kebaikan dan perlindungan. Selain itu, tradisi ini juga memperkuat hubungan sosial antar anggota masyarakat, sesuai dengan prinsip ukhuwah Islamiyah dalam Islam. Dengan demikian, penelitian ini mengungkapkan bagaimana budaya lokal dapat dipertahankan dalam kerangka yang islami, sekaligus menjadi sarana untuk memperkuat identitas budaya Islam dan menjaga harmoni sosial dalam masyarakat.
Copyrights © 2024