Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pola komunikasi keluarga yang tergambar dalam animasi Chibi Maruko-Chan dan bagaimana pola-pola tersebut berkontribusi terhadap pembentukan karakter anak. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan pendekatan semiotika Roland Barthes, yang memfokuskan pada tiga tingkatan analisis: denotasi, konotasi, dan mitos. Data utama berasal dari lima episode yang dianalisis secara mendalam untuk mengidentifikasi pola komunikasi keluarga yang dominan, seperti pola demokratis, otoriter, permisif, manipulasi, transaksi, dan fathernalistik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola komunikasi keluarga dalam animasi ini memberikan pelajaran penting tentang nilai-nilai seperti empati, tanggung jawab, kedisiplinan, dan kemampuan beradaptasi. Misalnya, pola demokratis membantu anak belajar membuat keputusan berdasarkan prioritas keluarga, sedangkan pola otoriter mengajarkan pentingnya mengikuti aturan dan menerima batasan. Selain itu, pola manipulasi dan transaksi menggambarkan kreativitas anak dalam bernegosiasi, meskipun perlu diarahkan dengan bijak. Pola fathernalistik menunjukkan pentingnya bimbingan emosional dan pengajaran nilai-nilai moral. Penelitian ini menegaskan bahwa pola komunikasi keluarga yang sehat dan seimbang, seperti yang ditampilkan dalam Chibi Maruko-Chan, tidak hanya menciptakan hubungan keluarga yang harmonis tetapi juga menjadi landasan penting bagi pembentukan karakter anak yang positif. Temuan ini relevan untuk memahami peran media dalam merepresentasikan nilai-nilai keluarga yang dapat menjadi inspirasi bagi penonton, terutama anak-anak dan orang tua.
Copyrights © 2025