Angka kejadian preeklamsia di Indonesia hal ini menjadi penyebab kematian ibu nomor dua tertinggi (24%) setelah perdarahan. Preeklampsia post partum adalah kondisi serius yang berhubungan dengan tekanan darah tinggi yaitu 160/100 mmHg dan protein urin (+++). Tujuan studi kasus ini adalah untuk mengetahui penerapan asuhan keperawatan pada pasien ibu postpartum dengan riwayat persalinan sectio caesarea dan preeklamsia berat. Diagnosa keperawatan yang diangkat adalah resiko perfusi serebral tidak efektif, menyusui tidak efektif, resiko infeksi, dan kesiapan peningkatan manajemen kesehatan. Intervensi yang diterapkan berdasarkan evidence based practices seperti pemantauan tanda-tanda vital, dan elevasi kepala pada posisi semi fowler 30 derajat untuk diagnosa resiko perfusi serebral tidak efektif, melakukan pijat oksitosin sebagai implementasi untuk diagnosa menyusui tidak efektif, pemantauan tanda-tanda infeksi dan menganjurkan menjaga personal hygiene untuk implementasi resiko infeksi, edukasi penggunaan alat kontrasepsi dan nutrisi pasca persalinan sebagai implementasi diagnosa kesiapan peningkatan manajemen kesehatan. Hasil evaluasi selama 3 hari rawatan perfusi serebral tidak efektif menunjukkan tekanan darah mengalami penurunan dan sakit kepala mulai berkurang, menyusui tidak efektif menunjukkan peningkatan jumlah ASI, tidak ada tanda-tanda infeksi. Disarankan kepada pemberi asuhan keperawatan pada ibu dengan postpartum Sectio Caesarea dengan preeklamsia berat dapat menjadikan tulisan ini sebagai salah satu sumber rujukan dalam menerapkan asuhan keperawatan.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2024