Kesehatan reproduksi di kalangan wanita merupakan masalah yang penting untuk diperhatikan, khususnya masalah kesehatan organ reproduksi pada remaja yang perlu mendapat perhatian yang serius, karena masalah tersebut paling sering muncul pada negara-negara berkembang termasuk Indonesia. Sering kali remaja mengabaikan pentingnya berperilaku sehat terutama dalam menjaga organ vagina agar terhindar dari berbagai penyakit yang sering dijumpai pada kesehatan organ vagina. Salah satu dampak masalah perilaku kesehatan reproduksi pada remaja adalah terjadinya gangguan kesehatan reproduksi seperti keputihan, infeksi saluran kemih (ISK), penyakit radang panggul (PRP) dan kemungkinan terjadi kanker leher rahim. Penulisan karya ilmiah akhir ini bertujuan untuk menguraikan penerapan asuhan keperawatan komunitas pada remaja putri dengan masalah perilaku kesehatan reproduksi pada salah satu sekolah di Kabupaten Aceh Besar. Dari hasil pengkajian kuesioner yang dilakukan pada remaja putri didapatkan bahwa perilaku remaja putri terhadap kesehatan reproduksi masih berada pada kategori cukup, dan menunjukkan diagnosis keperawatan ketidakefektifan perilaku pemeliharaan kesehatan. Berdasarkan rencana asuhan keperawatan yang disusun, edukasi kesehatan reproduksi diimplementasikan dengan metode peer education. Evaluasi dari implementasi keperawatan komunitas, yang dilakukan melalui pre-test dan post-test, memperlihatkan peningkatan nilai rata-rata pre-test perilaku kesehatan reproduksi sebesar 18% setelah diberikan edukasi. Dari hasil evaluasi tersebut dapat disimpulkan bahwa bahwa pelaksanaan edukasi kesehatan melalui metode peer education memberikan peningkatan perilaku kesehatan reproduksi remaja putri. Oleh karena itu, diharapkan agar remaja dapat melanjutkan penerapan perilaku kesehatan yang diajarkan dalam peer education untuk dapat mengurangi resiko masalah kesehatan reproduksi.
Copyrights © 2024