Kesehatan reproduksi pada remaja membutuhkan perhatian yang besar dan jika diabaikan dapat menjadi masalah yang serius. Vaginal hygiene memiliki peranan penting dalam menentukan status kesehatan reproduksi pada remaja. Belum adanya upaya maksimal dari pemerintah dan kurangnya pengetahuan pada remaja dapat membuat perilaku berisiko menjadi gangguan pada organ reproduksi. Dampak yang dapat ditimbulkan jika terjadi gangguan pada organ reproduksi seperti keputihan, gatal pada vagina, keputihan fisiologis dan patologis, kanker serviks hingga kematian. Studi kasus ini bertujuan mengaplikasikan asuhan keperawatan komunitas melalui penyuluhan kesehatan reproduksi pada remaja putri dengan menggunakan media video dan alat peraga di Desa Rumpet, Kecamatan Krueng Barona Jaya, Aceh Besar. Pengkajian keperawatan komunitas yang dilakukan memunculkan diagnosis keperawatan ketidakefektifan perilaku pemeliharaan kesehatan. Berdasarkan rencana asuhan keperawatan yang disusun, paket penyuluhan tentang kesehatan reproduksi diimplementasikan dengan menggunakan media video dan alat peraga. Sebelum dan sesudah implementasi keperawatan, dilakukan pre-test dan post-test kepada 17 responden menggunakan kuesioner pengetahuan, sikap dan perilaku vaginal hygiene. Hasil evaluasi menunjukkan perbedaan yang signifikan dari pengetahuan, sikap dan perilaku sebelum dan sesudah intervensi, dimana rata-rata pengetahuan mengalami peningkatan sebesar 18,1%; rata-rata sikap mengalami peningkatan sebesar 10,3%; dan rata-rata perilaku mengalami peningkatan sebesar 27,8%. Berdasarkan hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa paket penyuluhan kesehatan remaja putri memberikan dampak yang baik terhadap peningkatan pengetahuan, sikap dan perilaku terkait vaginal hygiene. Oleh karena itu, disarankan kepada perawat komunitas untuk melakukan tindak lanjut dengan melakukan pemeriksaan berkala dan edukasi kesehatan remaja untuk pencegahan penyakit serta menjadi informasi dalam meningkatkan status kesehatan reproduksi remaja.
Copyrights © 2024