PAUD Ilmu Amaliyah di Ciamis menghadapi tantangan signifikan terkait keselamatan anak-anak di lingkungan yang rawan banjir, terutama dengan kedekatannya dengan Sungai Ciseel. Kurangnya pemahaman mendalam mengenai mitigasi banjir di kalangan guru dan masyarakat sekitar meningkatkan risiko keselamatan anak-anak. Untuk mengatasi masalah ini, dilakukan Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) yang mencakup penerapan Early Warning Systems (EWS) dan pelaksanaan simulasi tanggap darurat banjir. Metode PKM meliputi pengumpulan data melalui survei dan wawancara, pemasangan alat sensor banjir, serta sosialisasi mitigasi bencana. Hasil survey dengan metoda pretest dan postest, menunjukkan bahwa sebelum kegiatan, pemahaman dan kesiapan masyarakat dalam mitigasi banjir masih rendah. Setelah sosialisasi dan penerapan EWS, terjadi peningkatan signifikan dalam pemahaman, kesadaran, dan kesiapan masyarakat, dengan skor rata-rata pengetahuan meningkat dari 2.3 menjadi 3.9, dan minat untuk mempelajari lebih lanjut meningkat dari 2.7 menjadi 4.5. Hasil ini menunjukkan bahwa penerapan EWS dan sosialisasi mitigasi bencana berhasil meningkatkan kesiapsiagaan dan pengetahuan masyarakat, serta memberikan model yang dapat diterapkan di komunitas lain dengan risiko serupa.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2024