Sumatera Barat khususnya segmen Mentawai Megathrust merupakan suatu segmen yang rentan terjadinya tumbukan antara patahan aktif, sehingga memicu terjadinya gempa bumi yang kemudian disusul dengan bencana tsunami. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh perbedaan variabel tingkat keaktifan seismik dan rasio antara gempa besar dan gempa kecil dengan alat bantu Logic Tree, potensi bahasa tsunami dengan Probabilistic Tsunami Hazard Assessment, serta menentukan gedung yang dapat digunakan sebagai tempat evakuasi berdasarkan nilai indeks Building Tsunami Vulnerability yang berlangsung di Kota Painan terhadap zona patahan padang. Simulasi dalam penelitian ini menggunakan program Cornell Multi-grid Coupled Tsunami. Dari simulasi tersebut, dilakukan perhitungan ketinggian tsunami pada setiap bangunan di Kota Painan, dan waktu periode ulang ditentukan menggunakan persamaan PTHA. Selain itu, dilakukan penentuan tingkat kerentanan bangunan dengan menggunakan persamaan BTV. Hasil pengolahan data PTHA menunjukkan bahwa ketinggian tsunami maksimal dalam periode ulang 1000 tahun adalah 5.664 meter, sedangkan pada periode ulang 4000 tahun adalah 36 meter. Berdasarkan nilai Building Tsunami Vulnerability, solusi mitigasi yang direkomendasikan adalah menggunakan bangunan dengan nilai kelas BTV 0 (tidak ada), 1 (rendah), dan 2 (sedang). Seperti bangunan Kantor Cabang Bank Nagari yang merupakan bangunan beton bertulang 4 lantai, dikhususkan untuk masyarakat yang tinggal di sekitar garis pantai atau yang jauh dari perbukitan. Selain itu, masyarakat yang tinggal dapat memanfaatkan dataran tinggi atau perbukitan sebagai tempat evakuasi.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2024