Tahun 2010 erupsi Gunung Merapi memuntahkan material vulkanis lebih dari 140.000.000 m³, disusul dengan bencana sekunder yaitu banjir lahar dingin. Kali Putih adalah salah satu sungai yang diterjang banjir tersebut beserta pemukiman di bantarannya. Penyebabnya adalah bagian hulu Kali Putih, Kabupaten Magelang telah tertutup material vulkanis Gunung Merapi sebanyak ±9.3000.000 m³. Untuk mengurangi dampak negatif dari kejadian banjir lahar, perlu dilakukan simulai kejadian banjir lahar pada suatu daerah aliran sungai (DAS).  Penelitian ini bertujuan untuk mensimulasikan dampak kejadian banjir lahar pada DAS Kali Putih. Simulasi Lahar (SIMLAR) 2.1 digunakan untuk mensimulasikan banjir lahar dingin pada penelitian ini. Data masukan yang diperlukan pada SIMLAR adalah data curah hujan, data sedimen, dan DEM area studi. Efektifitas bangunan sabo dam dikaji dengan membandingkan hasil simulasi antara tanpa bangunan sabo dam dan dengan sabo dam. Hasilnya, bangunan sabo dam mampu memperlambat laju terjangan banjir lahar dingin. Berdasarkan simulasi dengan tambahan sabo dam, pada menit ke 240, banjir lahar belum mencapai titik 12 (Sabo dam PU-C8 Ngaglik) dan 13 (Sabo dam PU-C2 Gempal). Sedangkan simulasi tanpa sabo dam, banjir telah mencapai titik 12 pada menit ke 360 serta titik 13 pada menit ke 600.  Selain itu berfungsi sebagai penahan erosi tanah lalu merubahnya menjadi tumpukan sedimentasi sebesar 3,95 m pada sabo dam pertama (PU-D1 Mranggen) menit ke 360.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2024