Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa SMP Kelas VII melalui penerapan model PjBL berbasis STEAM. Indikator kemampuan berpikir kritis terdiri dari menuliskan informasi, mengidentifikasi model matematika, menyusun strategi, dan menjumlahkan. Penelitian ini menerapkan pendekatan metode campuran sekuensial eksploratif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas tujuh di salah satu sekolah menengah pertama negeri di Karanganyar, Jawa Tengah, Indonesia. Dengan menggunakan teknik cluster random sampling terpilih salah satu kelas VII yang terdiri dari 30 siswa, sebagai sampel dalam penelitian ini, dengan enam siswa sebagai subyek pada analisis kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu tes, dokumentasi, dan wawancara adalah metode yang digunakan untuk memperoleh data. Sementara uji-t berpasangan digunakan untuk menguji data pada bagian kuantitatif, tiga fase analisis digunakan untuk menilai data pada bagian kualitatif: reduksi data, penyajian data, dan kesimpulan. Metode triangulasi, termasuk wawancara dan dokumentasi, digunakan dalam penelitian ini. Kemampuan berpikir kritis siswa meningkat secara signifikan, menurut hasil t-test berpasangan. Selain itu, menurut analisis kualitatif: Terjadi pergeseran capaian indikator kemampuan berpikir kritis pada dua kasus: (1) siswa dengan kemampuan berpikir kritis tinggi berubah dari dua indikator pada pretest menjadi empat indikator pada posttest; (2) siswa dengan kemampuan berpikir kritis sedang berubah dari tiga indikator pada posttest; (3) siswa dengan kemampuan berpikir kritis rendah tidak berubah hanya satu indikator pada posttest.
Copyrights © 2024