Pada era teknologi seperti sekarang, anak-anak cenderung lebih suka bermain telepon pintar ketimbang membaca buku, padahal buku merupakan jendela dunia. Dimana melalui buku, kita dapat mengetahui lebih banyak informasi di dunia luar. Memang tidak dapat dipungkiri sekolah pun saat ini menggunakan telepon pintar dalam pembelajaran, namun peranan buku tentu tidak dapat dilupakan begitu saja. Anak-anak saat ini menjadi asing dengan buku karena adanya hal tersebut. Penulis ingin menghidupkan kembali budaya literasi melalui revitalisasi perpustakaan. Revitalisasi ini menggunakan metode difusi ipteks. Difusi ipteks yang dimaksud adalah membangun kembali perpustakaan SDN Margahayu VII Kota Bekasi yang telah lama tidak aktif karena adanya pandemi Covid-19, agar dapat memberikan manfaat bagi peserta didik khususnya dan warga sekolah pada umumnya.
Copyrights © 2024