Pendidikan inklusif memiliki peran penting dalam meningkatkan nasionalisme di kalangan anak-anak Pekerja Migran Indonesia (PMI) di Malaysia, terutama dalam menghadapi tantangan krisis identitas dan keterbatasan akses pendidikan yang memadai. Dengan jumlah PMI yang mencapai 2,7 juta orang, banyak anak-anak yang lahir di Malaysia kurang mengenal budaya Indonesia. Melalui pendekatan pendidikan yang mengintegrasikan nilai-nilai nasionalisme serta pengembangan karakter (Character), kewarganegaraan (Citizenship), berpikir kritis (Critical thinking), kreativitas (Creativity), kolaborasi (Collaboration), dan komunikasi (Communication) (6C), pendidikan ini bertujuan untuk memperkenalkan budaya Indonesia dan meningkatkan rasa kebanggaan terhadap tanah air. Metode pengabdian yang digunakan mencakup kegiatan fun learning, pengajaran alat musik dan tarian daerah, public speaking, bernyanyi bersama, dan kuis berhadiah. Aktivitas-aktivitas tersebut tidak hanya mengenalkan budaya, tetapi juga memperkuat karakter, keterampilan sosial, serta kesadaran anak-anak terhadap pentingnya mencegah bullying. Hasil yang diharapkan adalah anak-anak PMI dapat tumbuh menjadi individu yang nasionalis, berkarakter, dan siap berkontribusi dalam pembangunan Indonesia di masa depan. Kata Kunci: Tari Tradisional, Musik Tradisional, Public Speaking, Bullying
Copyrights © 2024