Permasalahan dalam penelitian ini adalah rendahnya aktivitas anak dalam proses kegiatan pembelajaran, rendahnya kemandirian anak dalam kegiatan pembelajaran, dan rendahnya kemampuan aspek motorik halus anak dalam mengontrol gerakan tangan yang menggunakan otot halus. Hal ini disebabkan kurangnya kegiatan menarik yang menstimulasi kemampuan motorik halus dan penggunaan model pembelajaran yang kurang bervariasi. Penelitian ini bertujan untuk mendeskripsikan aktivitas guru, menganalisis aktivitas anak, kemandirian dan menganalisis hasil perkembangan motorik halus anak. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa aktivitas guru memperoleh kategori sangat baik, aktivitas anak memproleh kategori sangat aktif, kemandirian anak memproleh kategori sangat mandiri, dan hasil perkembangan motorik halus anak memperoleh kategori Berkembang Sangat Baik (BSB). Berdasarkan temuan ini dapat disimpulkan bahwa kombinasi ModelĀ Project Based Learning dan Direct Instruction dapat meningkatkan hasil belajar anak. Pada aktivitas guru mencapai kriteria sangat baik dan aktivitas anak mencapai kriteria sangat aktif kemandirian anak mencapai skor sangat mandiri serta perkembangan motorik halus anak mencapai Berkembang sangat baik. Diharapkan bagi kepala guru,kepala sekolah dan peneliti selanjutnya dapat menjadi salasatu alternatif saat memilih model pembelajaran secara keseluruhan.
Copyrights © 2024