Pendahuluan: Chronic Kidney Disease (CKD) adalah kondisi dimana terjadi penurunan laju filtrasi glomerulus <60 mL atau kerusakan struktur ginjal selama lebih dari 3 bulan yang menyebabkan ginjal tidak dapat mempertahankan fungsinya, mengakibatkan tubuh gagal dalam mempertahankan metabolisme keseimbangan cairan dan elektrolit. Salah satu masalah yang sering dialami oleh pasien CKD yang menjalani hemodialisa adalah pruritus uremik. Oleh karena itu, penting untuk mengatasi pruritus uremik tersebut. Salah satu cara untuk untuk mengatasi pruritus uremik adalah dengan massage menggunakan sweet almond oil. Penelitian ini menggunakan Metode: Quasy eksperiment dengan pendekatan one group pretest-posttest design dengan total sampel sebanyak 35 orang. Sampel dipilih menggunakan teknik purposive sampling. Kuesioner yang digunakan adalah 5D Itch Scale untuk menilai derajat pruritus. Hasil dan Pembahasan : didapatkan 57,1% jenis kelamin laki-laki, rata-rata usia 50 tahun, frekuensi hemodialisa 2x dalam seminggu, rata-rata lama menjalani HD 3,7 tahun dan rata-rata kadar ureum 111,97mg/Dl pasien CKD yang mengalami pruritus uremik. Kesimpulan : penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan rata-rata skor pruritus sebelum dan setelah diberikan intervensi. Uji statistic menggunakan Paired sample T-Test menunjukkan nilai p value sebesar 0.000, yang menunjukkan adanya pengaruh massage menggunakan sweet almond oil terhadap pruritus uremik pada pasien CKD. Dengan demikian, massage menggunakan sweet almond oil dapat memberikan manfaat dalam mengatasi pruritus uremik pada pasien CKD dan direkomendasikan sebagai terapi keperawatan non farmakologis.
Copyrights © 2024