Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

MASSAGE MENGGUNAKAN SWEET ALMOND OIL TERHADAP PRURITUS UREMIK PASIEN CHRONIC KIDNEY DISEASE (CKD) DI RUANG HEMODIALISA RSHD KOTA BENGKULU PERTIWI, NADIA INDAH; LESTARI, WIDIA; RIYADI, AGUNG
Journal of Nursing and Public Health Vol 12 No 2 (2024)
Publisher : UNIVED Press, Universitas Dehasen Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendahuluan: Chronic Kidney Disease (CKD) adalah kondisi dimana terjadi penurunan laju filtrasi glomerulus <60 mL atau kerusakan struktur ginjal selama lebih dari 3 bulan yang menyebabkan ginjal tidak dapat mempertahankan fungsinya, mengakibatkan tubuh gagal dalam mempertahankan metabolisme keseimbangan cairan dan elektrolit. Salah satu masalah yang sering dialami oleh pasien CKD yang menjalani hemodialisa adalah pruritus uremik. Oleh karena itu, penting untuk mengatasi pruritus uremik tersebut. Salah satu cara untuk untuk mengatasi pruritus uremik adalah dengan massage menggunakan sweet almond oil. Penelitian ini menggunakan Metode: Quasy eksperiment dengan pendekatan one group pretest-posttest design dengan total sampel sebanyak 35 orang. Sampel dipilih menggunakan teknik purposive sampling. Kuesioner yang digunakan adalah 5D Itch Scale untuk menilai derajat pruritus. Hasil dan Pembahasan : didapatkan 57,1% jenis kelamin laki-laki, rata-rata usia 50 tahun, frekuensi hemodialisa 2x dalam seminggu, rata-rata lama menjalani HD 3,7 tahun dan rata-rata kadar ureum 111,97mg/Dl pasien CKD yang mengalami pruritus uremik. Kesimpulan : penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan rata-rata skor pruritus sebelum dan setelah diberikan intervensi. Uji statistic menggunakan Paired sample T-Test menunjukkan nilai p value sebesar 0.000, yang menunjukkan adanya pengaruh massage menggunakan sweet almond oil terhadap pruritus uremik pada pasien CKD. Dengan demikian, massage menggunakan sweet almond oil dapat memberikan manfaat dalam mengatasi pruritus uremik pada pasien CKD dan direkomendasikan sebagai terapi keperawatan non farmakologis.
Ta’tsir Istikhdam Thariqah al-Sam’iyah al-Syafawiyah wa Thariqah al-Mubasyarah ‘ala Nataij Ta’allum Maharah al-Kalam bi Madrasah al-Tsanawiyah (Dirasah Muqaranah) Mustar, Mustar; Yusraini, Yusraini; Qodri, Muhammad; Umasugi, Muhammad Kumaini; Pertiwi, Nadia Indah
Arabiyatuna: Jurnal Bahasa Arab Vol. 7 No. 2 November (2023)
Publisher : Institut Agama Islam Negeri Curup

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29240/jba.v7i2.8111

Abstract

This article aimed to compare students' Arabic language learning outcomes of speaking skills due to the use of Audio-Lingual and direct methods. The author compared the results of the two methods to see their impacts on students’ Arabic speaking skills at Madrasah Aliyah Nurul Iman Ulu Gedong. This referred to comparative quantitative research with the type of experimental research (Post-Test-Only Control). The results of this research showed that: 1). Students' Arabic speaking skills using the Audio-Lingual method obtained the highest score of 95 and the lowest score of 53 with an average of 73.79. 2). Students’ Arabic speaking skills using the Direct method obtained the highest score of 66 and the lowest score of 28 with an average of 47.71. Thus, students’ Arabic speaking skills taught using the Audio-lingual method were higher than those taught using the direct method. 3). Based on the results of hypothesis testing using the paired sample t-test, there was a significant difference in learning outcomes of students' Arabic speaking skills as getting taught by using Audio-lingual and the Direct methods.