Pendahuluan: World Health Organizatation (WHO) tahun 2018 diketahui bahwa sebanyak 2,3 milyar orang di dunia masih memiliki keterbatasan untuk mengakses sanitasi dasar lengkap, sedangkan diketahui bahwa Buang Air Besar (BAB) secara terbuka atau open defecation masih dilakukan oleh 892 juta orang di dunia. Profil Kesehatan Indonesia (2022), persentase keluarga dengan akses terhadap fasilitas sanitasi yang layak (jamban sehat) di Indonesia tahun 2022 adalah 80,92%. persentase akses sanitasi layak Desa Suka Datang tahun 2020 (48,3%), 2021 (48,2%), 2022 (48%) dan 2023 (48%). Tujuan penelitian Untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi kepemilikan jamban di Desa Suka Datang, Kecamatan Tubei, Kabupaten Lebong, Provinsi Bengkulu. Metode: Survei analitik kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Sampel dalam penelitian ini adalah 73 kepala keluarga dengan Teknik pengambilan simple random sampling. Analisis data yang digunakan adalah analisa univariat dan bivariat dengan uji chi square. Hasil dan Pembahasan: Pengetahuan mempengaruhi kepemilikkan jamban dengan (p-value 0,002), Sikap mempengaruhi kepemilikkan jamban dengan (p-value 0,013), Ketersediaan Air mempengaruhi kepemilikkan jamban dengan (p-value 0,012) dan Peran Petugas Kesehatan mempengaruhi kepemilikkan jamban dengan (p-value 0,002). Kesimpulan: Ada pengaruh pengetahuan, sikap, ketersediaan air dan peran petugas kesehatan dengan kepemilikan jamban di Desa Suka Datang, Kecamatan Tubei, Kabupaten lebong, Provinsi Bengkulu.
Copyrights © 2024